blank
SMP Negeri 1 Salatiga

SALATIGA – Sejak Selasa (27/8) pagi, beredar di media sosial hingga menjadi viral di Kota Salatiga sekitarnya tentang petisi “Pecat” Haryati, selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1 Salatiga.

Petisi ini mencuat setelah ontran-ontran di internal SMP Negeri 1 Salatiga. Perwakilan Komite, wali murid/orang tua murid, paguyupan, serta guru-guru, di lingkungan sekolahan itu menilai kepemimpinan Haryati tak pantas untuk diterapkan di dunia pendidikan hingga mengubah mental serta perilaku siswa.

Petisi yang belum diketahui siapa pelopornya itu, disertai foto Haryati yang mengenakan hijab. Hingga Selasa (27/8) petang pukul 18.00, telah mencapai 148 orang yang menandatangani petisi menuju 200 tanda tangan itu.

Dalam petisi itu tertera sejumlah point menjadi alasan utama mengapa Haryati, Kepsek SMP Negeri 1 Salatiga saat ini patut dipecat. Tiga point utama yang disorot terkait sikap Haryati yang dianggap tak pantas menjadi pendidik.

Yakni, membuat jam sekolah dan memindahkan guru-guru seenaknya sendiri serta mengata-ngatai ‘’anak setan’’ yang secara tidak langsung menghina orang tua siswa.

Tiap identitas yang menandatangani petisi ini menyertai alasan mengapa ambil bagian di dalamnya.

Salah seorang wali murid yang enggan disebut identitasnya mengaku baru mengetahui adanya petisi itu, Selasa (27/8).

“Saya juga baru tahu tadi, dikirimi linknya oleh wali murid lainnya. Saya sendiri belum (ikut tanda tangan petisi),” tutur wali murid itu.

Terkait petisi ini, Ketua DPRD Salatiga Teddy Sulistio yang dikonfirmasikan mengaku belum mengetahuinya. Ia bahkan menolak memberikan statement. ‘’No comment,” tegas Teddy saat diminta tanggapannya, Selasa (27/8) siang.

blank
Screenshot petisi yang meminta Kepsek SMP Negeri 1 Salatiga dipecat. (Foto: SB/Erna)                

Minta Maaf
Sedangkan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Salatiga, Haryati saat dikonfirmasi hal serupa juga mengaku belum mengetahuinya.

“Saya belum tahu, justru baru tahu dari Anda, terima kasih infonya,” ungkap Haryati.

Ia menilai sah-sah saja adanya petisi itu.
“‘Gak apa-apa, kecuali saya korupsi, itu kan ‘like n dislike’,” ujarnya.

Secara pribadi, Haryati mengaku tidak terganggu dengan adanya petisi tersebut. Ia tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepsek SMP Negeri 1 Salatiga.

“Iya dong, tetap semangat. Ini amanah, harus ikhlas, sabar dan berjiwa besar,” terangnya.

Seperti diketahui, sehari sebelumnya Ketua DPRD Salatiga Teddy Sulistio dan rombongan anggota Dewan lainnya bersama Kepala Dinas Pendidikan Yuni Ambarwati mendatangi sekolah itu untuk mendengarkan ‘’curhatan’’ dari semua pihak hingga memunculkan konflik internal.

Agenda saat itu sengaja mempertemukan antara Haryati dengan perwakilan Komite, wali murid/orang tua siswa, perwakilan guru-guru di lingkungan SMP Negeri 1 Salatiga.

Dalam pertemuan itu, telah terlontar kata maaf dari Haryati, serta akan bersikap lebih baik dan mengurangi sikap kerasnya. Namun para orang tua diwakili paguyuban tegas meminta Haryati tetap dicopot dari jabatannya.

SuaraBaru.id/Erna