blank
Dinkes Kabupaten Blora menurunkan tim medis yang dimpimpin dokter Rindi Astuti dari Puskesmas Kunduran untuk mengecek kesehatan Siti Nur Aisah. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Atlet Judo Blora dan peraih sejumlah juara 1, II, III di berbagai event, Siti Nur Aisah (18), menarik simpati banyak pihak untuk datang membantu. Terbaru datang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora.

Pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes setempat, Lilik Hernanto, Senin (26/8/2019) menurunkan tim yang dimpimpin dokter Rindi Astuti, dengan tindakan awal memeriksa kondisi terakhir Aisah.

“Kondisi Aisah memang lemah, Dinkes segera  membawa atlet judo itu dengan perawatan di rumah sakit,” jelasnya.

Menurut Lilik Hernanto, tensi Aisah 90/60, makannya hanya sedikit, setiap minum air putih muntah, perutnya terus membesar, dalam keseharian mahasiswi UNS Surakarta itu lebih banyak berbaring di tempat tidur.

Kartu Jaminan Kesehatan Nsional (JKN), lanjutnya, kini sedang diproses untuk diganti Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sambil menunggu fasilitas KIS jadi, Aisah akan dikirim ke RS untuk mendapat pengobatan, tambah Lilik Hernanto.

Selain dari Dinkes, sejumlah Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Blora bersama beberapa atlet, bergantian menjenguk Aisah di rumah orang tuanya.

blank
Hasil pemeriksaan laboratorium Patalogi Anatomi Waskitha Yogyakarta atas pemeriksaan histopatogi pada Siti Nur Aisah. (Foto : SB/Ist)

Semangat

Suripno, salah satu pengurus PJSI mengaku prihatin dengan kesehatan atletnya tersebut, bahkan membantu pihak keluarga dengan mengurus (update) kartu jaminan kersehatan di BPJS.

“Kami terus memberi semangat pada Aisah, mohon doanya untuk kesembuhan atlet kami,” ungkap Suripno.

Diberitakan Suarabaru.id sebelumnya, atlet Judo Kabupaten Blora dan peraih juara 1, II, III di berbagai event, Siti Nur Aisah, sungguh membuat iba dan meneteskan air mata keluarga, saudara, sanak, famili, kerabat dan banyak pihak.

blank
Medali emas, perak dan perunggu berbagai kejuaraan yang diraih Siti Nur Aisah. (Foto : SB/Wahono)

Anak sulung (tertua) dari tiga bersaudara pasangan Nyoto (55) dan Sainah (41), warga Dukuh Blongoh, Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, kini hanya bisa duduk dan terkulai lemah di tempat tidur.

Mahasiswi Fakultas Kepelatihan Olahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu, badannya makin kurus, pandangan matanya sayu, dan tidak lagi bisa beraktivitas apapun.

Nyoto dan Sainah, orang tua mantan atlet Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kabupaten Blora, hanya bisa pasrah dengan penyakit tumor (kanker) perut yang kini di derita putri kesayangannya tersebut.

Orang tua juara I Kejurda Judo Junior di Semarang  (2015), juara II Perorangan Kapolres kendal Cup (2017), juara III Kapolres Tegal Cup (2017), dan kejuaraan lainnya, mengaku hanya menunggu kejaiban dengan kesehatan anaknya.

Kondisi terakhir atlet judo kota sate itu, pasca dua kali operasi di salah satu RS di Purwodadi, perutnya kembali membesar, dan merasakan sakit yang terus menerus.

Meski derita anaknya yang kian berat, ibarat tubuh Aisah tinggal tulang terbungkus kulit, pasangan suami isteri (pasutri) Nyoto dan Sainah hanya merawat di rumah, lantaran tidak lagi punya uang untuk berobat.

Suarabaru.id/Wahono