blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta jajaran Forkopimda saat memamerkan hasil produk olahan pertanian dari RKG. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Pembukaan Pekan Raya Grobogan 2019 ditandai dengan pesta kembang api, Jumat (22/8) malam. Hadir dalam kegiatan pembukaan ini, Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta jajaran Forkopimda dan Kepala OPD juga tamu undangan lainnya.

Sebanyak 119 stan dari lima jenis usaha dipamerkan dalam Pekan Raya Grobogan 2019 ini, di antaranya, 37 stan pelaku UMKM, 20 stan kuliner, 6 stan komunitas kopi, serta 14 stan hasil olahan pabrikan.

Selain itu, 65 PKL dan 50 wahana permainan yang ada di sekitar Alun-alun juga dilibatkan untuk menyemarakkan pameran yang diadakan dalam rangka memperingati HUT ke 74 RI. Hal tersebut dikatakan Ketua Penyelenggara Acara, Pradana Setyawan.

“Pekan raya Grobgan ini diadakan dengan maksud untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan ke 74 RI sekaligus sebagai ajang dan sarana promosi bagi produk-produk yang dihasilkan kelompok industri kreatif serta pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Grobogan,” ujar Pradana Setyawan saat memberikan sambutannya di atas panggung.

Pelaksanaan Pekan Raya Grobogan ini selama 6 hari terhitung mulai Kamis-Rabu (22-28/8) di lapangan Alun-alun Purwodadi. Terlihat antusiasme masyarakat sekitar yang datang di hari pertama penyelenggaraan expo ini.

Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan arahan dalam sambutannya terkait pelaksanaan Pekan Raya Grobogan tersebut. Menurut Sri Sumarni, ajang pameran ini merupakan wujud konkrit perhatian dan pembinaan kita dalam usaha membina dan mempromosikan produk UMKM yang ada.

“Meskipun kita ketahui bersama karena keterbatasan sarana dan prasarana dalam pameran ini tidak bisa menampung seluruh potensi UMKM yang kita miliki. Sesuai laporan panitia pelaksana, dalam ajang Pekan Raya Grobogan 2019 ini kita juga mengundang partisipasi dari pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Grobogan untuk ikut meramaiakan kegiatan ini seperti industri kreatif kerainan kayu, komunitas kopi, komunitas bonsai serta beberapa komunitas kreatif lainnya,” kata Sri Sumarni.

Menurut Bupati, industri kreatif mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Dari data statistic menunjukkan bahwa industri kreatif tiap tahunnya tumbuh 5,6 persen dan memiliki kontribusi 7,1 persen dari total PDB.

“Selain itu, industri kreatif menyumbang 6,1 persen terhadap nilai ekspor dan meyerap 10,7 persen dari total tenaga kerja. Melalui industri ini diharapkan tercipta kegiatan ekonomi baru yang juga menjadi salah satu fokus perhatian kita bersama. Munculnya kegiatan ekonomi baru dipastikan dapat memberi nilai tambah yang pada gilirannya dapat menjaga momentum pertumbuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan,” tambah perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Grobogan ini.

Di samping itu, pihak Pemkab Grobogan mengapresiasi penyelenggaraan PRG 2019 ini bisa merangkul para PKL dan pelaku usaha wahana permainan yang biasa menjalankan usahanya di sekitar Alun-alun Purwodadi. Menurutnya, pelibatan para PKL dan pelaku usaha wahana permainan ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap PKL dan pelaku usaha kecil lainnya yang selama ini merasa disingkirkan ketika ada event besar yang diselenggarakan di lokasi tersebut.

“Melalui kegiatan ini diharapkan juga ada edukasi kepada para PKL bahwa dengan koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua stakeholder, semuanya bisa berjalan dengan baik pula. Para pedagang kecil yang biasa berjualan, bisa tetap menjalankan usahanya tanpa harus bersinggungan dengan peraturan yang ada,” tambah Sri Sumarni.

suarabaru.id/Hana Eswe.