blank
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz berdiri diapit Wakil Bupati H Arif Sugiyanto SH dan Sekda H Ahmad Ujang Sugiono SH berbusana adat Kebumen. (Foto:Suarabaru.id/Komper Wardopo)

KEBUMEN – Untuk kali pertama Hari Jadi Kabupaten Kebumen ke-390 berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2018 pada 21 Agustus 2019 diperingati dengan Upacara Bendera di Alun-alun setempat. Uniknya, para pejabat Pemkab Kebumen dan sebagian besar peserta upacara kompak berbusana adat Kebumen, berbaju surjan lengan panjang, celana komprang warna hitam diselingi kain batik khas Kebumen, dan ikat kepala merah kecoklatan.

Sedangkan untuk busana adat perempuan khas Kebumen yakni baju kebaya Kartini lengan panjang warna cokelat kehijauan, stagen warna hitam, kain batik motif jagatan latar putih  dengan kerudung maupun sanggul. Busana  Adat Kebumen yang terkesan merakyat  itu diresmikan oleh Bupati Kebumen bersamaan Hari Jadi ke-390. Menurut Ketua Umum Panitia Hari Jadi yang juga Sekda Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH, pakaian adat khas Kebumen itu dituangkan dalam Perbup Nomor 35 Tahun 2017 dan secara bertahap akan diberlakukan setiap tanggal 21 setiap bulan bagi segenap ASN dan karyawaan BUMN serta BUMD di Kabupaten Kebumen.

Selaku Irup Hari Jadi Kebumen ke-390 Bupati KH Yazid Mahfudz, dan dihadiri para anggota DPRD, pimpinan OPD, tokoh ormas, ASN dan guru PNS, perwakilan kades dan tamu undangan. Upacara tersebut berlangsung dengan nuansa Jawa,  baik busana, tata upacara hingga sambutan bupati menggunakan bahasa Jawa. Upacara ditutup dengan pesta tenongan jajan pasar yang dimakan bersama peserta upacara dan masyarakat sebagai perwujudan pestas rakyat serta jamasan pusaka sore harinya.

Setelah Upacara hari jadi, Bupati Kebumen menggelar jumpa pers di Rumah Dinas Jalan Mayjen Sutoyo. Bupati Yazid Mahfudz didampingi Wakil Bupati H Arif Sugiyanto SH,  Sekda Ahmad Ujang Sugiono, Kabag Perekonomian Setda Yunita Prasetyani SE MA MEc Dev serta dipandu Kabag Humas Setda Drs Budhi Suwanto MSi.

Bupati menyatakan, pihaknya serius dan fokus membangun Kebumen guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.  Peringatan HUT Kemerdekaan  17 Agustus 2019 dan Hari Jadi ke-390   pada 21/8 yang berdekataan itu menjadi momentum segenap OPD dan jajaraan ASN di Pemkab untuk bekerja lebih kompak dalam memberikan pelayanan dan melakukan akselerasi pembangunan.”Masih banyak pekerjaan rumah, namun kami juga optimis karena sudah banyak kemajuan dan prestasi yang dicapai Kebumen. Apalagi saat ini DPRD juga sudah dilantik sehingga menjadi mitra eksekutif bersama membangun,”tandas Yazid.

Angka Kemiskinan Menurun

Menurut Bupati, beberapa indikator angka kemiskinan selama beberapa tahun terakhir terus menurun. Pada 2017 angka kemiskinan berkisar 19,50 persen, pada 2018 menjadi 17,74 persen. Bupati melibatkan banyak OPD melalui program dan kegiatan pengentasan kemiskinan yang didukung dengan anggaran.

Menurut Yazid, dari indikator indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Kebumen juga terus meningkat. Dari 67,41 persen di tahun 2016, menjadi 68,29 di tahun 2017 dan meningkat lagi menjadi 68,80 di tahun 2018. Di bidang kesehatan, derajat kesehatan masyarakat Kebumen semakin membaik. Data BPS menyebutkan, angka harapan hidup penduduk kita sekarang hampir menjadi  73 tahun lebih.

Bupati juga mengungkapkan, selama dua tahun berturut-turut pada 2017 dan 2018 Pemerintah Kabupaten Kebumen memperoleh Opini Wajar Tanpa Perkecualian  (WTP) dari BPK atas pengelolaan Laporan  Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen.

“Kami optimistik dengan potensi besar Kebumen di bidang sumber daya alam, utamanya dengan penetapan Kebumen sebagai  Geopark Nasional untuk Kawasan Karangsambung-Karangbolong serta didukung potensi pariwisata, hasil laut, pertanian dan hasil bumi lainnya. Kunjungan Menteri BUMN  Rini Sumarno dan kehadiran investor dari Australia serta Swedia kita harapkan membawa dampak positif bagi kemajuan Kebumen ke depan,”tandas lelaki yang akrab disapa Gus Yazid itu.

Semula Hari Jadi Kebumen diperingati setiap 1 Januari. Yakni merujuk ditetapkan penggabungan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Karanganyar pada 1 Januari 1936. Namun hari jadi itu akhirnya direvisi melibatkan Tim Pusat Studi Budaya UGM, sejarawan dan tokoh masyarakat. Menurut Kabag Humas Setda Kebumen Budhi Suwanto, cikal bakal berdirinya Kebumen tidak bisa terpisahkan dari sosok Ki Agenga Bodronolo, tokoh lokal yang berjasa membantu  penyediaan logistik atau bahan pangan bagi pasukan Sultan Agung ketika menyerang Batavia pada 21 Agustus 1629. Momentum tersebut diangkat sebagai dasar penetapan Hari Jadi Kebumen dan dikuatkan dengan Perda Nomor 3 Tahun 2018.

Suarabaru.id/Komper Wardopo