blank
Aparat kepolisian dan perangkat Desa Tegalombo mendatangi keluarga korban untuk menjelaskan hasil olah TKP dan pemeriksaan medis terhadap korban. (Foto: SuaraBaru.id/dok).

WONOSOBO-Diduga mengalami depresi dan gangguan jiwa yang sudah cukup lama, Supardi (40), warga Dusun Susukan RT 6 RW 2 Desa Tegalombo Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo, Senin (19/8), mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Gantung diri yang dilakukan dengan seikat kain sarung itu terjadi di rumah Daryoto, warga Dusun Susukan RT 6 RW 5, sekitar pukul 10.00 WIB siang. Saat itu, kampung dalam kondisi sepi, karena sebagian besar warga tengah kerja bertani di ladang.

Peristiwa tersebut diketahui kali pertama oleh Hikmah (36), seorang ibu rumah tangga, warga Dusun Susukan RT 6 RW 3. Saat itu, dirinya mendatangi korban bermaksud untuk menawari sarapan pagi. Tapi, tak tahunya, Supardi, sudah tewas gantung diri.

“Sekitar pukul 06.30 WIB pagi, saya mendatangi korban yang berada di rumah sendiri untuk menawari makan. Akan tetapi pria lajang yang sedang tiduran sendirian di kamar itu menolak untuk dikasih makan. Saya pun terus pulang,” katanya.

Karena merasa kasihan Supardi yang sudah siang belum sarapan, jam 8.30 WIB Hikmah datang lagi menghampiri korban. Namun lagi-lagi pria nahas tersebuat tidak mau ketika ditawari untuk makan pagi. Saat itu, Supardi, memegang palu dipukul-pukulkan di tembok.

“Palu yang dipukul-pukulkan ditembok lalu saya minta karena khawatir bisa untuk mencelakai diri. Saat ditawari sarapan lagi, Supardi tetap menolak, sampai akhirnya pas jam 10.00 WIB saya datang lagi dia sudah dalam kondisi gantung diri,” kisahnya.

Hikmah mengaku kaget ketika tahu Supardi sudah gantung diri dan menghembuskan nafas terakhir. Dia pun lalu berteriak minta tolong hingga dalam waktu sekejab Raminah (60) dan beberapa tetangga datang menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Olah TKP

Keduanya kemudian melaporkan kejadian tersebut pada Wahito (37), seorang Perangkat Desa setempat. Setelah mendatangi lokasi, Wahito selajutnya melaporkan kejadian gantung diri yang dilakukan Supardi kepada Kepala Desa Tegalombo dan Polsek Kalikajar.

Kapolsek Kalikajar IPTU Budi Rustanto, Selasa (20/8), membenarkan laporan dan kejadian tersebut. Aparat kepolisian langsung mendatangi dan melakukan olah TKP begitu mendapat laporan, ada seorang warga yang tewas akibat gantung diri.

“Dua potongan kain sarung dijadikan sebagai alat bukti oleh aparat kepolisian. Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dengan cara menggantung diri memakai dua kain sarung yang sudah dipotong dan kaitkan dengan kayu atap rumah,” katanya.

Sebelumnya, imbuh Budi, korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara yang sama, namun gagal karena tali yang digunakan untuk menggantung tidak kuat. Akibatnya, pelaku terjatuh dan mengalami luka serta patah tulang di bagian punggung.

Korban diketahui sudah sekitar 20 tahun mengalami depresi dan gangguan jiwa. Selama depresi dia kerap hidup mengurung diri di rumah. Kebutuhan makanan setiap hari diberi saudara dan tetangganya. Banyak warga yang kasihan dengan penderitaan yang dia alami.

Dari pemeriksaan Unit Inafis Polres Wonosobo dan Tim Medis dari Puskesmas setempat yang didatangkan Polsek Kalikajar, saat diperiksa korban bertinggi badan 175 cm dan berat 69 kilogram itu, dipastikan sudah tidak bernyawa alias meninggal akibat bunuh diri.

“Tidak ada tanda-tanda akibat penganiayaan orang lain. Di leher korban terdapat bekas jeratan kain dan keluar cairan dari hidung, mulut dan lubang kemaluan. Ujung jari tangan dan kaki berwarna kebiruan. Mayat sudah dalam kondisi kaku,” tegasnya.

Di bagian tulang belakang ada bekas luka akibat jatuh saat akan melakukan gantung diri sebelumnya namun gagal. Dari hasil pemeriksaan dan bukti medis, korban meninggal murni akibat bunuh diri.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka