blank
Pengamanan bersama hutan negara anggota Polres Blora dan jajaran Rimbawan dari Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) KPH Radublatung. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Jajaran Rimbawan di lima KPH wilayah Kabupaten Blora, mendapat dukungan personel Polres dalam mengamankan hutan negara, baik dari kasus pencurian kayu jati (curkaja) maupun kebakaran.

Dukungan pengamanan semakin masif, selain sebagai langkah pencegahan curkaja berkelompok maupun perseorangan, juga mengantisipasi pengamanan kebakaran hutan negara.

“Dukungan Polri sungguh luar biasa, khususnya di musim kemarau ini,” beber Administratur (Adm) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Blora Achmad Basuki, Kamis (15/8/2019).

Diakuinya, musim kemarau dan menjelang puncak musim kemarau sebelumnya, kasus pencurian kayu jati cenderung meningkat, baik pelaku secara berkelompok maupun perseorangan.

Namun dengan dukungan pengamanan jajaran Polres Blora berpatroli sinergi di hutan, kasus curkaja menampakkan tren yang terus menurun, ini bila dibandinkan dengan data musim kemarau sebelumnya.

“Terima kasih kawan-kawan Polri, dukungan pengaman hutan sangat berpengaruh nyata,” tambahnya.

blank
Kebakaran di hutan jati RPH Kejalen, BKPH Ledok, KPH Cepu yang asapnya sempat mengganggu lalu lintas di jalan nasional Blora-Cepu, Kamis (15/8/2019). (Foto : SB/Wahono).

Menurun

Komentar sama disampaikan Administratur KPH Cepu, Dadhud Sujanto, bahwa setelah digelar partoli sinergi Rimbawa-Polri, curkaja musim kemarau tahun sebelumnya meningkat, kini menurun drastis.

Soal kebakaran hutan di KPH Cepu, diakuinya semakin meluas mencapai sekitar 75 hektar, namun kobaran api bisa segera tuntas karena mendapat dukungan Polri dan Lembaga Masyarakat Desa Hutasn (LMDH) untuk pemadaman.

“Saat ini, kami siapkan Satdamkar di tiap wilayah Asisten Perhutani (Asper) yang ada,” jelas Dadhut.

Kebakaran terbaru di hutan jati Resor Polisi Hutan (RPH) Kejalen, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ledok, KPH Cepu. Asapnya sempat mengganggu lalu lintas jalan nasional Blora-Cepu.

Diberitakan sebelumnya, musim kemarau jadi ancaman jajaran Rimbawan. Tidak hanya bersiaga pengamanan hutan dari aksi pencurian, Perhutani juga siaga mengamankan hutan negara dari ancaman kebakaran yang meluas.

Terdata sampai Kamis (8/8/2019), sedikitnya sudah 150 hektar lebih hutan jati di lima kesatuan pemangkuan hutan (KPH) wilayah Kabupaten Blora, telah terbakar di puluhan titik.

Kebakaran hutan tersebut, terjadi di lima KPH, masing-masing KPH Randublatung 64 hektar, KPH Cepu 67 hektar, KPH Blora  6,2 hektar, KPH Mantingan 7,1 hektar, dan KPH Kebonharjo 6,3 hektar.

Satuan tugas pemadam kebakaran (Satdamkar) dan sarana pendukung, selalu siaga di semua wilayah Asper, dan terus bergerak dari satu titik ke kawasan lain.

Soal kebakaran hutan, sebagian besar terjadi di kawasan tegakan pohon usia di atas 15 tahun, sehingga si jago merah tidak merusak pertumbuhan tanaman jati, dan kerugiannya tidak signifikan

Suarabaru.id/Wahono