Atas Permintaan Fajar, 15 SMK Gratis Siap Dibangun di Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo memanggil Fajar Jaka Surya, Siswa SMK N Jawa Tengah di acara Upacara Hari Jadi ke 69 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Semarang, Kamis (15/8). (ist./hms)

SEMARANG – Fajar Jaka Surya, siswa SMK N Jateng mengirimkan surat pada gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dua permintaan Fajar dalam suratnya diluluskan Ganjar tepat di hari ulang tahun Jateng ke 69, Kamis (15/8/2019).

Peringatan ulang tahun Jateng itu dipusatkan di Simpanglima Semarang melalui Upacara bendera. Ketika diberi waktu sambutan, Ganjar menolak pidato. Ia malah membacakan petikan surat dari Fajar.

Surat berisi ucapan terimakasih ibunda Fajar, seorang buruh tenun berpenghasilan Rp23 ribu perminggu yang sangat bersyukur anaknya bisa bersekolah gratis di SMKN Jateng.

“Bapak, Ibu, surat niki saking anak kita (surat ini dari anak kita) sing bungah banget iso sekolah gratis ning SMKN Jateng (yang sangat senang bisa sekolah di SMKN Jateng. Ternyata, tasih kathah anak kito sing kondisine koyo ngene (ternyata masih banyak anak kita yang kondisinya seperti ini),” ucap Ganjar.

Detik itu Ganjar melihat ke semua peserta upacara. Memandang barisan pelajar, Ganjar rupanya teringat bahwa dalam suratnya Fajar sangat ingin bertemu dengannya.

“Teng mriki enten dek Fajar? (disini ada Fajar?). Jarene wingi pengen ketemu aku (katanya kemarin ingin bertemu saya), nek eneng ning kene, mesti aku seneng banget (kalau ada di sini, pasti saya senang sekali),” ucapnya.

Tiba-tiba, seorang siswa berseragam pramuka lari tergopoh-gopoh ke tengah lapangan. Tanpa ragu, ia langsung naik ke podium dan menghampiri serta mencium tangan Gubernur Jawa Tengah itu.

“Kulo Fajar pak, sing ngirim surat kagem njenengan (saya Fajar pak, yang mengirim surat pada bapak),” ucap Fajar.

Melihat Fajar hadir didepannya, Ganjar sangat senang dan terharu. Ia pun mempersilahkan Fajar untuk menyampaikan pesan ibunya secara langsung, juga pesan kepada sejumlah pejabat yang hadir dalam upacara itu.

Sambil terbata, pelajar asal Pemalang ini menyampaikan pesan ibunya kepada Ganjar. Fajar menyampaikan, bahwa ibunya sangat berterimakasih karena ia telah diterima sekolah gratis di SMKN Jateng.

“Pesan ibu untuk bilang terimakasih kepada pak Ganjar, karena saya telah diterima sekolah di SMKN Jateng dan mendapatkan semua fasilitas secara gratis,” ucap Fajar.

Fajar juga mengulang permintaannya dalam surat yang ingin program sekolah gratis seperti SMKN Jateng diperbanyak.

Langsung di depan Fajar, Ganjar menyatakan” siap”. Dikatakannya, dirinya telah mengajukan anggaran untuk pendirian SMK Jateng di 15 kabupaten kota. Jika disetujui DPRD Jateng, program itu akan dilaksanakan pada tahun 2020.

Sejauh ini SMKN Jateng baru ada di tiga daerah. Yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. Dengan penambahan 15 sekolah, tahun depan total Jateng punya 18 sekolah gratis 100 persen untuk siswa miskin.

Pemprov Jateng juga berencana menggratiskan biaya pendidikan untuk siswa SMA/SMK/SLB seluruhnya pada tahun depan. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 1,6 triliun.

“Kami juga telah menyediakan Rp100 miliar untuk beasiswa siswa miskin berprestasi,” kata Ganjar usai upacara.

Menurut Ganjar ihtiar tersebut adalah bagian dari program pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak bangsa harus mendapatkan pendidikan yang murah dan berkualitas. Pembangunan mental dan spiritual menurutnya jauh lebih penting daripada membangun gedung-gedung tinggi dan megah.

“Banyak yang ingin saya membangun gedung megah sebagai legacy. Tapi saya bilang membangun gedung itu mudah, tapi membangun manusianya itu yang jauh lebih penting,” katanya.

Entaskan 1 Juta Warga Miskin

Saat peringatan HUT Jateng di Simpanglima, Ganjar juga mengungkapkan sejumlah catatan, di antaranya pengentasan kemiskinan. Sejak menjabat pada September 2013, persoalan kemiskinan menjadi perhatian serius. Melalui berbagai program, data BPS menunjukkan hingga Maret 2019 warga miskin Jateng telah berkurang lebih dari 1 juta orang.

“Dari Maret 2014 hingga Maret 2019 penurunan kemiskinan mencapai 1.093.220 orang. Punika data BPS lho, mboten kula ingkang matur (data ini dari BPS lho, bukan saya yang bilang),” katanya.

Penurunan angka kemiskinan di Jateng memang selalu tinggi setiap tahunnya. Bahkan pada 2018 lalu, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penurunan angka kemiskinan terbaik secara nasional.

Selain pengurangan angka kemiskinan yang signifikan, sejumlah pekerjaan infrastruktur di Jateng lanjut Ganjar juga sudah dilaksanakan dengan baik. Bandara Ahmad Yani Semarang misalnya, sekarang menjadi bandara megah berfitur floating airport pertama di Indonesia.

“Kami juga berhasil memberikan insentif kepada guru ngaji, membangun rumah yang rusak menjadi layak huni, memberikan gaji guru honorer setara UMK dan banyak lagi capaian-capaian lainnya,” tegasnya.

Tidak sedikit capaian yang diraih Pemprov Jateng yang mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Namun menurut Ganjar, penghargaan-penghargaan itu tidak terlalu penting, karena yang terpenting adalah kepuasan masyarakat karena dilayani dengan baik.

“Yang penting saat ini adalah integritas dan pelayanan baik kepada masyarakat. Hari ini wilayah Pemprov Jateng sudah memiliki itu, dan saya harap pada momentum hari jadi ini, integritas dan pelayanan prima kepada masyarakat menular ke semua kabupaten/kota di Jatengn,” tegasnya.

Dalam pidato yang disebut Ganjar lebih tepat disebut ngudoroso itu, Ganjar juga mengajak peserta upacara mendoakan KH Maemoen Zubair. Ulama kharismatik, sekaligus ayah dari Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin itu, menurutnya adalah tokoh bangsa yang patut jadi suri tauladan.

“Beliau bukan hanya ulama yang dihormati tapi tokoh kebhinekaan yang dihormati umat agama lain. Semangat Mbah Moen dalam menegakkan toleransi harus kita teladani,” kata Ganjar.

Tak lupa, Ganjar juga berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk tetap menjaga kebhinekaan. Tidak ada hal yang lebih indah saat ini selain menjaga persaudaraan atau dalam bahasa Jawa-nya ngrumat bebrayan

Ngrumat bebrayan adalah juga tema Pesta Rakyat Ultah Jateng ke 69. Acara berupa pagelaran seni, berbagai lomba, pameran produk, dan lainnya itu akan dipusatkan di Kabupaten Wonogiri 23-25 Agustus mendatang. (suarabaru.id)