blank
Tim II KKN Undip 2019 berfoto dengan para tokoh masyarakat usai penyerahan Aquaponik.

REMBANG-Desa Babaktulung, Kecamatan Sarang, Rembang hampir setiap tahun dilanda kekeringan hingga masyarakat dan petani kesulitan mendapatkan air. Warga yang sebagian besar mata pencahariannya bertani mengeluhkan kurangnya air dan tidak adanya saluran irigasi sehingga berdampak kekeringan.

Untuk mengatasi bencana tersebut, Tim II KKN UNDIP 2019 memunculkan program unggulan multidisiplin di Desa tersebut, berupa Pelatihan dan Pemberdayaan Aquaponik.

“Tujuannya agar kegiatan yang dilaksanakan ini tepat sasaran, sehingga Tim melibatkan para petani, masyarakat, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Program ini merupakan hasil survei sekaligus studi banding yang  dilakukan Tim selama tujuh hari,” kata Koordinator Survei Muhammad Hayyun Abdillah, Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, kepada pers, Selasa (12/8/2019), di Balai Desa setempat.

blank
Tim II KKN Undip 2019 saat menyosialisasikan
Aquaponik, disaksikan Kades
Babaktulung, Didik Hariyanto, tokoh masyarakat dan para petani.

Hayyun, didampingi Tim survei dan Kepala Desa, Didik Hariyanto mengatakan, bertahun-tahun desa ini menjadi langganan kekeringan sementara saluran irigasi teknis pertanian tidak berjalan baik,  sehingga pengairan untuk sawah terganggu, terutama saat kemarau.

Keunggulan Aquaponik ini, katanya, diharapkan sebagai salah satu solusi terbaik untuk saat ini, karena  karakteristiknya memiliki keunggulan hemat air, hemat biaya, 2 in 1 produk, selain juga praktis.

Ditegaskan Hayyun, Aquaponik merupakan  penggabungan aquakultur dan hidroponik berupa budidaya tanaman dan ikan menjadi satu. Prinsip kerjanya, kotoran dan sisa makanan ikan diubah menjadi pupuk alami dengan melewati penyaringan oleh filter kemudian disalurkan pada tanaman.

“Dengan konsep aquaponik, maka panen yang didapat tidak hanya tanaman saja, melainkan juga ikan seperti konsep minapadi,” jelasnya.

Sementara itu Aisyah Chusnul Jurnalita, Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip menjelaskan, metode pelatihan yang digunakan dalam kegiatan ini melalui penyampaian konsep aquaponik dengan alat peraga yang dibuat Tim II KKN UNDIP 2019.

Selanjutnya, alat peraga aquaponik diserahkan kepada Kades Babaktulung sebagai darmabakti dari TIM II KKN UNDIP 2019.

Kepala Desa Babaktulung Didik Hariyanto menyatakan terima kasih atas karya Tim II KKN Undip 2019 yang mampu menghasilkan karya terbaik.

Aquaponik ini, katanya,  akan bermanfaat besar bagi para petani dan masyarakat, sehingga akan dioptimalkan.

Diharapkan lewat karya ini, kekeringan di Desa Babaktulung dapat teratasi sehingga hasil produksi pertaniannya segera meningkat.(suarabaru.id/tim)