blank

SEMARANG – Dosen Unissula yakni  Sri Dewi Wahyundaru SE MSi dan Rina Wijayanti, M Sc Apt mengadakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Plombokan Kecamatan Semarang Utara (17/3/2019). Kawasan Kelurahan Plombokan terdapat kurang lebih 20 jasa laundry yang jumlahnya terus bertambah mengingat besarnya potensi usaha tersebut. Tim Unissula memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan sabun herbal yang ramah lingkungan serta memiliki komposisi zat aktif dan zat tambahan yang terbukti memiliki aktivitas sebagai antibakteri, sekaligus sejalan dengan program pemerintah Kota Semarang, yaitu Go Green.

Ketua tim pengabdian Sri Dewi Wahyundaru mengatakan kegiatan ini melibatkan 2 kelompok wiraistri, yaitu kelompok ANNISA dan SEHAT, di mana masing-masing kelompok beranggotakan 10 pelaku usaha laundry.

Ia menghimbau agar masyarakat mulai beralih ke penggunaan sabun berbahan alami, mengingat sabun herbal lebih ramah lingkungan. “Banyaknya permintaan akan kebutuhan sabun laundry menjadi peluang tersendiri bagi warga Kelurahan Plombokan, didukung dengan potensi besarnya jumlah istri karyawan yang produktif. Untuk itulah kami berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan melakukan pendampingan dalam pembuatan produk sabun herbal”, tuturnya.

Dosen Fakultas Ekonomi tersebut berharap melalui kegiatan ini masyarakat memiliki kesadaran dan keterampilan yang dapat memberikan dampak positif pula secara ekonomi. Pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kemenristekdikti ini diawali dengan penyampaian materi tentang dampak negatif aktivitas mencuci bagi manusia dan lingkungan, dilanjutkan dengan materi mengenai bahan baku detergent yang aman dan sehat, selain itu masyarakat juga ditunjukkan bagaimana skema bisnis melalui produk sabun herbal, dan dirangkai dengan workshop pembuatan sabun herbal.

Sabun herbal berbasis elais ginensiss jacq mampu menjadi produk yang lebih unggul di banding deterjen berbahan kimia. Produksi surfaktan dari bahan baku elais ginensiss jacq  prospeknya sangat cerah, sebab nilai tambahnya 20 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan harga CPO (Crude Palm Oil).

Surfaktan yang dibuat dari minyak nabati bersifat mudah terurai secara biologi (biodegradable) sehingga tidak mencemari lingkungan. Kesinambungan pengadaan bahan bakunya terjamin karena minyak nabati merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable).

Rina berharap dari pelaksanaan kegiatan tersebut masyarakat lebih memahami penggunaan sabun berbahan alami yang sifatnya konstruktif, sehingga membawa perubahan perilaku sehat dan berdampak pula pada peningkatan kualitas hidup masyarakat./suarabaru.id