blank
Beberapa ibu dengan ceria mengikuti lomba sunggi tampah di  RT 10 RW 8 Perum Korpri Sambiroto Semarang. Foto: HT

SEMARANG- Perayaan  kemerdekaan RI yang dilakukan setiap bulan Agustus selalu saja menghadirkan hal-hal yang unuik dan lucu. Setdaknya hal itu seperti yang dilakukan oleh warga RT 10 RW 8 Perum Korpri Sambiroto Semarang  Sabtu lalu (6/12) sore.

Dalam rangka menyambut pesta kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, warga menggelar berbagai lomba yang sifatnya sederhana, lucu, dan bisa menjadi sarana hiburan bagi masyarakat seperti lomba kelereng,lomba pecah balon, serta lomba makan kerupuk. Namun dari sederet jenis lomba itu ada satu lomba yang cukup unik,lucu dan berbau tradisional yaitu lomba nyunggi tampah.

Seperti diketahui tampah adalah salah satu alat  tradisional, yang pada zamannya dikenal sebagai alat untuk memilah gabah serta kotoran lain dari padi sebelum ditanak menjadi nasi. Namun seiring perkembangan zaman alat inimulai ditinggalkan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di  daerah perkotaan.

Lomba ini digelar untuk ibu-ibu dengan cara memanggul tampah sambil menari srta tampah tak boleh jatuh. “Selain untuk mengingatkan hal—hal yang berbau tradisional, lomba ini juga memerlukan kretifitas terutama dalam mempertahankan tampah supaya tidak terjatuh, disamping sebagai sarana rekreasi warga,” ujar  Elli, Sekretaris PKK RT 10 RW 0Perum Korpri Sambiroto, Semarang.

“Lomba memanggul tampah terbukti membawa suasana lebih segar. Masyarakat merasa lebih terhibur. Terutama saat melihat ibu-ibu berjoget sambil memanggul tampah. Apalagi saat tampah ada yang terjatuh dan dinyatakan dis kualifikasi,” ujar Harri Triyoga, salah satu warga.

Suarabaru.id/TRS-rls