blank

SEMARANG – Sekda Jateng Sri Puryono  akan menggelar peluncuran bukunya bertajuk “Birokrat Gaul Taat Asas (Jejak Hidup Sri Puryono)” di Hotel Grand Candi, Semarang, Rabu (14/8) besok mulai pukul 19.00 WIB.

Menurut Sri Puryono, buku biografinya  yang ditulis enam jurnalis ini berisi kisah perjalanan hidupnya, mulai masa kecil di Desa Tanon, Sragen, kehidupan kampus, perjuangannya meniti karier sebagai ASN hingga mendapatkan kepercayaan sebagai sekda provinsi, jabatan puncak sebagai pegawai negeri.

Dengan bahasa yang ringan dan segar, buku ini berisi romansa cintanya dan lingkar pergaulannya dengan berbagai lintas profesi.

“Bahasanya ringan dan renyah. Pembaca pasti kaget tentang saya setelah baca buku ini. Semula yang hanya kepala dinas kehutanan kabupaten, malah jadi sekda. Iki piye ceritane,” kata budayawan yang juga Ketua Komite Seni dan Budaya Indonesia Jawa Tengah ini.

Tak ketinggalan dalam buku setebal 250 halaman ini berisi juga testimoni para koleganya, dari pejabat di pemerintahan, seniman, legislator, kawan di Lemhanas, kawan masa kecil, akademisi, rektor serta insan olahraga. ” Ada kawan yang menjuluki saya dengan  Puryono P..’P’ nya itu apa? Penasaran kan? Silakan baca buku saya,” ujarnya.

Dikemas Gayeng

Dia merencanakan acara peluncuran akan dibuat segayeng mungkin. Selain ada sambutan pengantar dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga ada diskusi menghadirkan tiga nara sumber.

Ketiga pembicara yang bakal membedah buku tersebut adalah Sasongko Tedjo, wartawan senior, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat. Selanjutnya Dr Ir Hilman Nugroho, Dirjen PHPL KLHK serta Prof Dr Sudharto PH, pakar lingkungan hidup dari Undip.

Editor buku ini, Amir Machmud NS menyebut, biografi ini bukan buku biasa. Karena di dalamnya juga ada spirit dan teladan tentang hidup. Banyak filosofi yang dibeber Sri Puryono yang tetap up to date di buku ini dan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.

” Buku ini sangat menginspirasi. Lika – liku pergulatan hidup yang penuh warna ban bersahaja, digambarkan secara runtut di buku ini. Banyak pesan moral yang tersampaikan, dan tanpa menggurui,” kata Amir.

Suarabaru.Id/Tony RS