blank
Sebanyak 43 DPRD Wonosobo masa jabatan 2019-2024 jalan kaki dari Gedung DPRD menuju Gedung Sasana Adipura Kencana setempat untuk mengucapkan sumpah dan janji serta penandatangan Pakta Integritas WBK. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Sebelum mengucapkan sumpah dan janji sebagai wakil rakyat, 43 anggota DPRD Wonosobo masa jabatan 2019-2024 berjalan kaki dari Gedung DPRD menuju Gedung Sasana Adipura Kencana yang berjarak kurang lebih 300 meter.

Jalan kaki bersama diiringi oleh pasukan drumband bentukan Pemkab Wonosobo dan jajaran Muspimda Wonosobo serta suami/istri anggota DPRD Wonosobo. Setelah jalan kaki, anggota DPRD memasuki Gedung Sasana  Adipura Kencana untuk mengikrarkan sumpah dan janjinya.

Usai mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota DPRD Wonosobo masa jabatan lima tahun ke depan. 43 wakil rakyat menandatangani pakta integritas wilayah bebas dari korupsi (WBK) di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo, Senin (12/8).

Pengucapan sumpah dan janji anggota DPRD dipimpin Kepala Pengadilan Negeri (PN) Wonosobo Boko SH MH dan di bawah sumpah rohaniawan Irawan Hari Waluyo SH. Semua wakil rakyat wakil menirukan ikrar yang diucapkan Kepala PN Wonosobo.

Inti dari sumpah dan janji wakil rakyat, yakni akan menjalankan tugas sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Pancasila dan UUD 45. Menegakkan kehidupan demokrasi demi kepentingan umum dan mewujudkan aspirasi rakyat.

Dari 45 anggota DPRD hasil Pemilu Legislatif 17 April 2019 lalu, dua anggota DPRD, yakni atas nama H Khaedar Riskana (PDI Perjuangan) dan Udik Ridawan (PPP) belum diambil sumpah dan janji serta menandatangani pakta integritas WBK karena sedang berhaji.

“Sepulang dari ibadah haji kedua anggota DPRD Wonosobo tersebut dijadwalkan akan segera mengucapkan sumpah dan janji serta menandatangi pakta integritas. Jadwal kepastiannya nanti menyusul,” tegas Sekretaris DPRD Wonosobo Drs Tri Antoro MSi.

Adapun 43 wakil rakyat yang mengucapkan sumpah dan janji, imbuh Tri Antoro, berasal dari 10 partai politik. Mereka politisi dari PKB (10), Gerindra (6), PDIP (11), Golkar (4), Nasdem (3), PPP (3), PAN (2), Hanura (2) dan Demokrat (3), Perindo 1.

Dari 45 anggota DPRD, 24 anggota DPRD merupakan wajah baru dan 21 wajah lama. Tiga wajah baru yakni Chamdan SE (Demokrat), Miftah SE MM (Gerindra) dan Eko Prasertyo HW SH (PDIP) juga pernah menjadi anggota DPRD Wonosobo periode 2009-2014.

Setelah menguncapkan sumpah dan janji, langsung dilakukan penetapan Pimpinan Sementara DPRD Wonosobo, Ketua DPRD Sementara dipercayakan kepada Eko Prasetyo HW SH (PDIP) dan Wakil Ketua DPRD Sementara Faizun SAg (PKB)

Pimpinan Sementara

Ketua DPRD sebelumnya H Afif Nurhidayat S Ag (PDIP) didampingi Wakil Ketua Drs H Muhammad Albar MM (PKB), H Heru Irianto SE MSi (Golkar) dan Sumardiyo SE (Gerindra) menyerahkan palu sidang dan buku memori jabatan kepada Pimpinan Sementara DPRD.

H Afif Nurhidayat yang mempimpin Rapat Paripurna Pengambilan Sumpah dan Janji Anggota DPRD 2019-2024 menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian yang dilakukan anggota DPRD sebelumnya dan selamat datang bagi anggota DPRD yang baru.

“Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian anggota DPRD sebelumnya yang telah ikut berjuang memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat Wonosobo selama lima tahun. Bagi anggota DPRD yang baru semoga bisa bekerja lebih baik lagi,” katanya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM menegaskan masalah pengentasan kemiskinan menjadi agenda terbesar bagi anggota DPRD Wonosobo yang baru. Pasalnya, ada 14 Kabupaten di Jawa Tengah yang masuk zona merah kemiskinan, termasuk Wonosobo.

“Sinergitas antara eksekutif dan legilatif sangat penting dalam menangani pengentasan kemiskinan. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah tengah menggenjot 10 program unggulan yakni ; sekolah tanpa sekat dan peningkatan peran rumah ibadah,” sebutnya.

Selain itu, imbuhnya, juga fasilitasi pendakwah dan guru agama, reformasi birokrasi berbasis tehnologi informasi, satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni, kemudahan akses UMKM, penguatan BUMDes dan pelatihan start up bagi pemuda.

“Ada pula pengembangan transportasi massal, asuransi gagal panen, revitalisasi jalur kereta dan bandara serta pembangunan embung atau irigasi, pembukaan kawasan indsutri baru, rintisan pertanian berintegrasi dan rumah sakit tanpa dinding,” katanya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka