blank
Perbaikan kolam pemijahan, salah satu kolam yang berfungsi untuk mengawinkan (benih) ikan. (Foto: SB/Wahono)

BLORA – Sempat kurang terawat, dan sejumlah fasilitas pendukung mengalami kerusakan (muspro), Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Kajengan, Kecamatan Todanan, Blora, kembali mendapat perhatian dan pembenahan.

Fasilitas yang kini sedang dalam pembenahan, hasil pantauan di BBI Todanan, Rabu (7/8/2019), pada kolam pemijahan, kolam yang berfungsi untuk tempat mengawinkan (benih) ikan.

Pembenahan lainnya, membuat bak sterilisasi yang berlokasi di pintu masuk kompleks BBI, fungsi utamanya untuk sterisalisasi bila ada kendaraan roda dua dan empat masuk ke kompleks BBI.

“BBI Todanan sedang kami tata bertahap, menyesuaikan anggaran,” jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakikan) setempat, Gundala Wijasena.

Menurut Gundala, pihaknya mendapat floting anggaran rehab ringan BBI sebesar Rp 182,184 juta untuk menata kolam pemijahan dan kolam (bak) sterilisasi, ke depan diupayakan bisa terus bermanfaat.

blank
Pembuatan bak sterilisasi di pintu masuk kompleks BBI Desa Kajengan, Kecamatan Todanan, Blora, berfungsi agar kendaraan yang masuk bebas dari kuman dan virus. (Foto : SB/Wahono)

Disalurkan

Diakuinya, BBI Todanan belum bisa berkembang sesuai harapan, meski demikian fasilitas itu tidak muspro, dan  bisa menghasilkan bibit untuk disalurkan kepada masyarakat.

“Meski sedikit, BBI Todanan menghasilkan bibit ikan untuk masyarakat, dan  Embung Pelem Sengir,” tambah Gundala.

Sebelumnya, saat Disnakikan masih bernama Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (Distanbunakikan), harus  menyelamatkan ribuan ikan di kolam pembesaran, karena banyak ikan yang terancam mati.

Sebanyak 26 dari 30 kolam pembesaran ikan, ktika itu kering karena kurang air dari dampak musim kemarau, beberapa lagi kotor kurang air untuk proses sirkulasi, dan pembersihan (pengurasan).

Kompleks BBI dibangun dengan  anggaran Rp 1,6 miliar lebih, terinci pada 2007-2008 sebesar Rp 1,3 miliar, disusul dana perbaikan TA 2012 senilai Rp 350 juta. Proyek BBI itu sempat muspro, tidak terawat, dan dihidupkan lagi 2013.

Bahkan pada 2015 lalu, benih ikan-ikan yang terancam mati, dipindahkan ke BBI Desa Purwosari, Kecamatan Blora, sehingga kolam-kolam pembenihan di BBI Kajengan terpaksa dikosongkan.

Suarabaru.id/Wahono