blank
ANGKAT TROFI: David Silva dan Sergio Aguero mengangkat trofi Community Shield, setelah timnya Manchester City menang atas Liverpool. Foto: dok/mancity

LONDON– Jawara Premier League musim 2018-2019 Manchester City, mengawali musim ini dengan sangat manis. Berlaga di ajang Community Shield, tim sekota Manchester United itu menang atas Liverpool melalui adu penalti dengan skor 5-4, pada laga yang dimainkan di Stadion Wembley, London, Minggu (4/8).

Di waktu normal, kedua tim hanya bisa bermain imbang 1-1. Gol Manchester City dihasilkan Raheem Sterling menit 12. Sedangkan gol Liverpool dicetak Joel Matip menit 78.

Menit 90+2, Salah nyaris mencetak gol. Usai menusuk dari sayap kanan, bola tendangannya berhasil diblok barisan bek lawan. Bola rebound kemudian berusaha disundulnya. Namun sebelum melewati garis gawang, Kyle Walker menghalau si kulit bundar.

Duel akhirnya berahir imbang 1-1 dan langsung dilanjutkan ke babak adu tendangan penalti, tanpa ada babak perpanjangan waktu. Di babak adu penalti ini, semua penendang City berhasil. Sementara dari semua eksekutor The Reds, hanya Georginio Wijnaldum saja yang gagal.

Usai pertandingan, pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengaku puas, dengan penampilan anak-anak asuhnya, meski kalah di babak tos-tosan. Menurut dia, kalah lewat adu penalti tidak menggambarkan jalan pertandingan yang sebenarnya.

Bola Panjang
“Saya sangat puas dengan performa kami secara keseluruhan. Saya sudah mengatakan sebelumnya, jika anda ingin siap melawan City, anda harus memainkan laga pramusim dengan baik. Tidak ada tim yang bermain seperti mereka,” kata Klopp, seperti dikutip dari Liverpoolfc.com, Senin (5/8).

“Anda bisa melihatnya pada beberapa momen di babak pertama, ketika mereka menyuguhkan permainan khas mereka. Kami sedikit kesulitan dalam pemilihan posisi, tapi itu normal,” imbuh mantan pelatih Borussia Dortmund itu.

Klopp mengakui timnya paling sering menghadapi ancaman bola-bola panjang pada pertandingan itu. Barisan bek Liverpool tidak terlalu rapi, jadi mereka sering kecolongan.

“Ancaman terbesarnya adalah bola-bola panjang dari Bravo, ketika barisan terakhir kami tidak cukup rapi. Dan itu membuat situasinya jadi lebih sulit. Tetapi cara mereka melebarkan formasi kami, dan ketika anda menunggu bola panjang itu, mereka memainkan bola-bola pendek antarlini, itu sedikit sulit,” pungkasnya.

suarabaru.id/Riyan