Festival Cheng Ho 2019 Berlangsung Meriah di Sam Poo Kong
Patung dewa diarak dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong dalam kirab arak-arakan Festival Cheng Ho, Minggu (4/8/2019). (hery priyono)
Festival Cheng Ho 2019 Berlangsung Meriah di Sam Poo Kong
(hery priyono)

SEMARANG – Tradisi budaya rutin tahunan Festival Cheng Ho kembali digelar dengan meriah di Kota Semarang. Selama dua hari Sabtu – Minggu (3-4/8/2019), ribuan masyarakat menyambutnya dengan antusias.

Sejak Sabtu sore, berbagai ragam acara digelar di panggung utama Klenteng Sam Poo Kong. Mulai dari atraksi barongsai, tarian 1000 tangan, liong dance, kembang api show, hingga pentas penyanyi Fitri Carlina.

Puncaknya adalah arak-arakan patung dewa yang menjadi tradisi budaya Tionghoa pada Minggu pagi. Dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie, ratusan peserta arak-arakan menuju Klenteng Sam Poo Kong.

Mulyadi Setiakusuma dari yayasan Klenteng Sam Poo Kong mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berjalannya kegiatan tersebut dengan lancar. Dirinya berharap dengan adanya festival tersebut semakin menumbuhkan rasa kebersamaan di antara warga masyarakat Semarang.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari pemprov, pemkot, TNI, Polri, hingga masyarakat bisa membantu di acara ini. Bahkan acara ini pun bisa menjadi agenda pariwisata yang bisa menarik pengunjung,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Iswar Aminudin mengatakan, melalui kirab budaya ini diharapkan dapat membawa berkah bagi seluruh umat, khususnya yang ada di Kota Semarang.

“Melalui kirab ini, Kota Semarang semakin ramai, menjadi destinasi wisata karena menarik bagi siapa saja yang datang untuk menyaksikan. Klenteng Sam Poo Kong dan kisah Laksamana Cheng Ho juga merupakan ikon unggulan wisata Kota Semarang,” katanya.

Terpisah, Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan, Festival Cheng Ho merupakan sebuah atraksi pariwisata yang menarik, selain itu terdapat akulturasi budaya yang kuat yang menambah ragam pariwisata.

“Semarang sebagai salah satu kota yang disinggahi pada jalur Pelayaran Laksama Cheng Ho memiliki akulturasi budaya yang kuat. Ini tentu menambah warna bagi para wisatawan. Bukan saja sajian atraksinya, tetapi juga destinasi yanga ada disemarang. Untuk itulah Kemenpar sangat antusias mendukung festival ini, untuk semakin membangun pariwisata Semarang,” katanya. (suarabaru.id)