blank
Para siswa SD 6 Bulungkulon saat mendapat perawatan di Puskesmas Jekulo. foto:Suarabaru.id/

KUDUS – Sekitar 15 siswa SD 6 Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, harus dilarikan ke Puskesmas lantaran keracunan usai menyantap jajanan sekolah, Jumat (2/7). Beruntung, tindakan medis yang cepat membuat para siswa tersebut bisa diselamatkan.

Kapolsek Jekulo AKP Supartono mengatakan peristiwa keracunan tersebut bermula ketika para siswa menyantap jajanan jenis mi serta popcorn yang dijual pedagang di sekitar sekolahan setempat. Berdasarkan keterangan para siswa, katanya, mereka ada yang memakan mi kering serta ada pula memakan mi yang sudah dimasak.

“Usai makan jajanan tersebut, siswa-siswa tersebut mendadak pusing dan ada yang muntah-muntah,” kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, jajanan berbentuk mi dan popcorn tersebut dijual dalam kemasan mika plastik seharga Rp 1 ribu. Sekitar dua jam usai makan, gejala keracunan mulai terlihat.

Mendapat laporan tersebut, kata Kapolsek, petugasnya langsung mengambil tindakan dengan melarikan para siswa ke Puskesmas Jekulo untuk mendapatkan penananganan medis. Beruntung, pertolongan yang cepat membuat para siswa cepat pulih.

Lebih lanjut, terkait penyebab pasti keracunan, kata Kapolsek masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut. Sebab, untuk memastikan penyebab kejadian, pihaknya masih melakukan pengumpulan data dan bukti-bukti di lapangan.

Beberapa sampel makanan, seperti mi kering maupun popcorn juga diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium. “Untuk memastikan apakah mereka keracunan makanan atau tidak menunggu hasil pengujian di laboratorium,” ujarnya.

Sementara, Fardah, salah seorang siswa yang keracunan di Kudus, mengaku sebelumnya memang sempat memakan mi instans serta popcorn setelah makan nasi. “Saya baru merasakan perut terasa mual serta kepala pusing setelah mengikuti gerak jalan sekitar satu jam setelahnya,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, hampir semua siswa yang sempat dirawat sudah diperbolehkan untuk pulang. Berkat perawatan tim medis, kondisi para siswa tersebut sudah mulai membaik.

Suarabaru.id/Tm