blank

Oleh: Djati Walujastono

DALAM pembangunan jaringan gas (jargas) di Kabupaten Blora untuk rumah tangga, merupakan salah satu program nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energy, pengurangan subsidi dari gas melon atau LPG, penyediaan energi bersih dan murah.

Demikian halnya dengan program komplementer konversi minyak tanah ke LPG (elpiji) dan ke jargas rumah tangga, adalah untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak tanah dan LPG, serta mensukseskan program langit biru (PLB).

Program pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga, sedang dan telah dibangunan di kota-kota atau daerah yang dekat dengan sumber gas bumi, atau kawasan yang memiliki jaringan transmisi gas bumi, antaralain di Blok Gundih-PPGJ di kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah.

Proses pengolahannya das alam untuk rumah tangga tidak melewati proses panjang dibanding elpiji, biaya tidak sebesar pengolahan minyak tanah. Sebab gas bumi merupakan sumber energi yang relatif sangat murah.

Pasalnya, proses eksplorasi gas bumi hanya memakai teknologi sederhana, tidak  seperti minyak bumi yang memerlukan proses kompleks untuk  berubah menjadi energi. Karena itu biaya untuk mengelola bahan bakar gas jauh lebih murah daripada minyak dan batubara.

blank
Petugas PT PGN melakukan pengecekan instalasi meter, dan jargas di salah satu rumah warga Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, desa dekat Central Processing Plant (CPP) Blok Gundih di Blora. (Foto: SB/Wahono)

Untuk Rumah Tangga

 Pembangunan jaringan gas, tentu bermanfaat bagi warga antara lain pemakaian yang tahan lama, harga 20 persen lebih murah dibanding elpiji dan minyak tanah, pemakaian yang mudah dan efisien, ramah lingkungan, dan tidak adanya bahaya ledakan seperti selama ini terjadi.

Hal itu dikarenakan bahwa berat jenis (BJ) gas bumi lebih rendah dibanding udara, sehingga kalau bocor, gas bumi berada diatas udara, akan menguap dengan sendirinya dan cepat terbang ke udara.

Terlebih lagi kalau terjadi kebocoran,  akan mudah diketahui karena bau yang menyengat (diberi sejenis deodorant), sedangkan kalau gas elpiji, berat jenisnya lebih besar dari pada berat jebis udara, sehingga gas elpiji berada dibawah udara, ini yang gampang terjadi bahaya ledakan.

Demikian juga gas bumi, didesain mempunyai tekanan sangat rendah atau tekanan yang sangat aman dibawah tekanan 1 barg (0,02-0,03 bar gauge/barg), sedangkan elpiji mempunyai tekanan 4-20 barg.

Sedangkan gas alam untuk rumah tangga, tidak tergantung pasokan atau pasokan sangat terjamin, sedangkan elpiji sangat tergantung pasokan Pertamina ke  Setasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), kemudian ke agen lanjut ke pangkalan, barulah sampai di masyarakat pemakai.

Selain itu, harganya pun tidak bisa diprediksi tergantung kemapuan pasar walaupun Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HTE).

Kenyataan selama ini, harganya melebihi HET yang sudah ditetapkan. Sedangkan kelebihan gas alam untuk rumah tangga, adalah tidak adanya asap, sehingga tidak menimbulkan jelaga hitam pada parabot masak.

blank
Jenis gas melon (gas elpiji bersubsidi tiga kilogram) di pangkalan-pangkalan (Foto: SB-Ist)

Kelebihan Gas Bumi

Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya dengan minyak bumi dan batubara, penggunaanya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan.

Disamping itu, gas alam juga mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan tidak beracun. Di rumah tangga, gas digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pemanas.

Di beberapa negara, gas alam disediakan untuk rumah-rumah disalurkan menggunakan pipa yang digunakan untuk pengering pakaian, pemanas/pendingin ruangan, pemanas air, bahan bakar kompor.

Pemakaian gas bumi dapat mengurangi polusi yang semakin lama semakin meningkat, sehingga mampu membawa kualitas kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik.

Kelebihan penggunaan kompor gas untuk memasak  cepat panas dan cepat dingin, sangat mudah untuk menyesuaikan tingkat panas atau mengatur api, harga pada saat proses pemakaian rendah dikarenakan sekarang harga gas alam cukup murah dan mudah didapatkan,

Demnkian halnya jika dihitung dengan rupiah, harga gas perbulannya lebih murah dari pada harga listrik, karena api gas cepat menyebar sehingga panas bisa merata. Inilah manfaat gas alam untuk kita. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.

(Djati Walujastono : Lahir di Cepu (Blora), Staf khusus Bupati bidang IPTEK, Pemberdayaan Masyarakat, Penanggulangan Kemiskinan dan Kearifan Lokal. Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Blora. Dosen Teknik Mesin STTR. Pengajar Teknik Produksi/Pemboran Migas SMK Migas. )