blank
Ketua Baveti Pusat, Theo L Sambuaga, mengukuhkan pengurus Baveti Jawa Tengah yang diketuai Sigit Widyonindito yang juga Wali Kota Magelang, (Humas Pemkot Magelang)

 

MAGELANG- Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) berkomitmen memajukan olahraga tenis di Jawa Tengah. Mereka ingin atlet-atlet muda cabang olahraga ini bisa berprestasi mengharumkan nama Jawa Tengah ke tingkat regional maupun internasional.

Ketua Umum Baveti Jawa Tengah, Sigit Widyonindito mengaku prihatin karena atlet-atlet muda saat ini belum mampu menunjukkan prestasi. Dia bertekad turun ke daerah-daerah memberikan motivasi dan pelatihan kepada para yuniornya.

‘’Kita prihatin, pemain muda yang harusnya berbicara ke tingkat regional, nasional maupun internasional, tapi justru tidak bisa berlaga secara regional misalnya ke ASEAN. Tidak seperti dulu,’’ ungkap Sigit pada pengukuhan  Pengurus Baveti Jawa Tengah  2019-2024 di Pendapa Pengabdian, Jumat malam (26/7).

Sigit yang juga Wali Kota Magelang menyebut nama Yustedjo,  Hardiman hingga Atet Wijono, seharusnya bisa menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan menorehkan prestasi. Ketiganya merupakan atlet-atlet tenis senior kebanggaan yang pernah mengharumkan nama bangsa hingga tingkat dunia.

Dibawah kepemimpinannya, Sigit segera merumuskan program-program kerja Baveti Jawa Tengah 2019-2024. Program kerja tidak lain untuk memajukan dan memotivasi agar olahraga tenis kembali berjaya.

‘’Kita akan ke daerah-daerah memberikan motivasi, pelatihan (coaching clinic), kepada atlet muda agar mereka bisa ikut turnamen tingkat dunia. Termasuk mendorong agar fasilitas olahraga tenis ditambah,’’ ungkapnya.

Ketua Baveti Pusat, Theo L Sambuaga menjelaskan, Baveti merupakan organisasi yang membina prestasi, disamping sebagai wadah komunikasi para atlet senior. Tujuannya membagi serta menularkan pengalaman kepada para junior agar mereka termotivasi untuk beprestasi.

‘’Kita kerjasama dengan Pelti (Persatuan Tenis Lapangan Indonesia) mengadakan pelatihan-pelatihan untuk atlet muda. Kita ingin berkontribusi untuk olahraga ini,’’ tutur mantan Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) itu.

Menurutnya,  meskipun Baveti beranggotakan para petenis yang sudah tidak muda lagi, kisaran usia 40-70 tahun, namun mereka masih memiliki semangat bahkan mengikuti berbagai turnamen tenis veteran tingkat nasional maupun internasional. (hms)

Editor : Doddy Ardjono