blank
Partisipasi politik yang tinggi pada Pilpet yang lalu

Jepara – Peraturan Bupati Jepara no 33 tahun 2019 tentang Pemilihan dan Pelantikan Petinggi yang menjadikan uang jaminan sebagai syarat pendafaran calon petinggi, ternyata tidak menyurutkan keinginan warga yang ingin merebut jabatan tertinggi di desa.  Dari 136 desa yang akan menggelar Pilpet tanggal 17 Oktober mendatang,  sampai penutupan kemarin tercatat 422  orang telah mendafarkan diri.

Kabag Pemerintahan Setda Jepara,  Siswanto yang dihubungi SuaraBaru. Id Rabu ( 25/7) membenarkan,  bahwa Pilpet yang akan digelar serentak 17 Oktober mendatang akan diikuti oleh 422 bakal calon. ” Semua desa telah ada calonnya. Semoga pilpet berjalan lancar dan pelantikan bisa tepat waktu yaitu 5 Desember 2019″ ujar Siswanto.

blank
Asisten I Sekda Jepara, Abdul Syukur

Dari jumlah calon tersebut dari pantauan SuaraBaru. Id,  jumlah pendaftar perempuan hanya 40 orang atau hanya 9,42 persen yang tersebar di 29 desa.  Sedangkan desa yang pendafarnya hanya 2 orang calon ada 41 desa. Untuk desa dengan calon terbanyak adalah desa Nalumsari 9 calon,  menyusul desa Bangsri 8 calon dan desa Bandengan 6 orang calon.

Sementara dalam penjelasannya kepada wartawan,  Asisten I Sekda Jepara Abdul Syukur mengungkapkan, untuk Pilpet di 136 desa ini dianggarkan di APBD Kab Jepara sebesar Rp. 13 milyar.  “Dengan demikian tidak ada beban penyelenggaraan yang dipikul para calon. Sedangkan uang jaminan yang besarnya ditentukan panitia nantinya akan dikembalikan,” ujar Abdul Syukur.  Harapannya akan terpilih putra-putri terbaik di desa yang menggelar Pilpet.

Dari 136 desa tersebut ada puluhan mantan petinggi yang akan ikut kontestasi. Bahkan mantan petinggi Mambak Hadi Prayitno “terpaksa” harus bersaing dengan istrinya,  Hartini.  Sebab jika hanya ada satu calon yqng maju,  harus ada perpanjangan waktu pendaftaran. (SuaraBaru. Id/ Hadi Priyanto).