blank
Sejumlah siswa baru MAN 1 Wonosobo mengikuti Pendidikan Bela Negara (PBN) di RINDAM IV/Diponegoro Magelang. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Sebanyak 362 siswa baru kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Wonosobo tahun pelajaran 2019/2020, selama tiga hari mulai Jum’at (26/7) hingga Minggu (28/7), mengikuti Pendidikan Bela Negara (PBN) di RINDAM IV/Diponegoro Magelang.

Acara tersebut digelar bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar memiliki fisik yang kuat, mental disiplin, loyalitas dan berwawasan kebangsaan serta mempunyai kemampuan menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.

Inspektur Upacara Pendidikan Bela Negara, Kolonel Infanteri Iwan mengatakan selama 3 hari siswa-siswi MAN 1 Wonosobo akan menerima materi pendidikan bela negara, bahaya narkoba, penanggulangan bencana dan keamanan diri dari instruktur atau pelatih.

Ketua Panitia Masa Taaruf Siswa Maadrasah (MATSAMA) MAN 1 Wonosobo Solahudin S Pd mengungkapkan PBN ini masih satu rangkaian dengan kegiatan MATSAMA atau yang di SMA dikenal dengan nama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau MOS itu.

“Pada tahun ini waktu kegiatan MATSAMA lebih lama dari tahun sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar calon siswa baru memiliki waktu pengenalan lingkungan madrasah yang cukup sehingga betul-betul siap  untuk belajar di MAN 1 Wonosobo,” katanya.

blank
Instruktur dan guru MAN 1 foto bersama usai upacara pembukaan Pendidikan Bela Negara (PBN). (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Materi Matrikulasi

Kepala MAN 1 Wonosobo Drs Warsam menambahkan selain materi pokok sesuai aturan Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Propinsi Jawa Tengah,  dalam MATSAMA juga ditambahkan materi matrikulasi berhitung, Bahasa Arab dan baca tulis Al-Qur’an (BTQ).

“Penambahan materi tersebut ditempuh agar calon siswa baru yang berasal dari SMP atau sekolah umum non agama yang belum mahir Bahasa Arab  atau BTQ tidak menemui kendala saat pembelajaran di kelas nantinya,” cetus dia.

Karena dalam setiap pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) MAN 1 latar belakang siswa berbeda-beda. Ada yang berasal dari sekolah umum (SMP) dan sekolah berbasis agama (MTs), sehingga kemampuan Bahasa Arab dan BTQ-nya pun tidak merata.

Kegiatan MATSAMA MAN 1, disebut Warsam, tidak terlepas dari peran guru, pengurus Osis, Rindam IV/Diponegoro, siswa baru dan orang tua. Karena tanpa dukungan semua pihak mustahil pelaksanaan pengenalan madrasah pada siswa baru MAN 1 akan berhasil.

“Saya berharap mudah-mudahan program ini sukses. Sehingga siswa baru MAN 1 menjadi siswa yang tekun belajar, disiplin, mandiri, cerdas,  menghormati guru dan orang tua serta bisa berprestasi secara akademik maupun non akademik,” ungkapnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka