blank
Ruang Sekda Kudus Samani Intakoris yang disegel oleh penyidik KPK. foto:Suarabaru.id/

KUDUS – Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Samani Intakoris mengaku belum tahu menahu soal operasi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kudus, Jumat (26/7). Samani yang ruangannya juga ikut disegel oleh penyidik KPK mengaku berada di Jakarta saat penyegelan dilakukan.

”Saya masih di Jakarta mas. Tahu kalau ada operasi ya dari media,” kata Saman saat dihubungi, Jumat (26/7) sore.

Disinggung mengenai dalam kepentingan apa hingga berada di Jakarta, Samani enggan berkomentar. Namun, Samani sempat mengirimkan lokasi yakni di bandara Soekarno Hatta saat menjawab pesan whatsap.

Ruang kerja Samani, merupakan salah satu dari beberapa ruangan yang disegel oleh penyidik KPK. Namun demikian, Samani menegaskan kalau dirinya masih belum tahu apa substansi dari kasus yang ditangani KPK.

Sementara, Wakil Bupati Kudus Hartopo juga menegaskan tidak tahu kaitan Sekda dalam kasus yang ditangani KPK tersebut. Meski ruangan Wabup berada di seberang ruang Sekda, Hartopo juga mengaku belum tahu langsung ruangan Sekda telah disegel.

”Saya juga belum tahu,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Kudus HM Tamzil yang baru 10 bulan menjabat, diciduk oleh penyidik KPK bersama beberapa pejabat OPD di Kudus. Penyidik KPK juga menggeledah serta menyegel pendopo rumah dinas dan sejumlah ruangan pejabat di lingkungan Setda.

Penyidik KPK membawa Tamzil setelah beberapa jam memeriksanya di rumah dinas sekda yang lokasinya berada di samping pendopo. Tak hanya Tamzil, beberapa pejabat yang terlihat ikut diperiksa diantaranya Plt Kadisbudpar Kasmudi, Plt Kadinas Dukcapil Eko Hari Djatmiko, dua ajudan

bupati, serta satu orang staf, nampak ikut diangkut dengan menggunakan mobil petugas KPK.

Baca juga: Bupati Kudus Diciduk KPK, Pendopo Disegel

Pemeriksaan bupati bersama beberapa pejabat tersebut dilakukan beberapa saat setelah solat Jumat. Sekitar 3 jam pemeriksaan yang dijaga ketat aparat polisi bersenjata laras panjang, petugas KPK pun membawa bupati bersama para pejabat tersebut.

Sementara, rumah dinas yang berada di belakang pendopo, tertutup rapat. Namun, dari sela-sela lubang, terlihat pintu rumah dinas yang merupakan tempat kerja bupati Kudus tertempel segel dari KPK.

Beberapa ruangan lain yang juga disegel diantaranya ruang kerja Sekda Kudus Samani Intakoris, ruang Staf Khusus Bupati Agus Suranto, serta ruang Plt Kepala Dinas BKPP Catur Widiyanto.

Penyegelan dilakukan dengan menempelkan KPK line di pintu serta menempelkan stiker seukuran kertas HVS bertuliskan ‘dalam pengawasan KPK’.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari penydidik KPK terkait siapa saja yang dibawa untuk diperiksa, termasuk juga perkara yang ditangani. Meski demikian, menurut rumor, aksi KPK tersebut diduga terkait suap jual beli jabatan di lingkungan pemkab Kudus. Sebab, belakangan isu mengenai jual beli jabatan tersebut santer terdengar.

Suarabaru.id/