blank
Para atlet judo berfoto bersama pelatih di Jalan Veteran, Kebumen.(Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN – Sebanyak 10 atlet judo berprestasi di Kebumen bersama dua ofisial saat ini bergabung bersama Kontingen PJSI Jateng tampil pada Kejurnas Piala KSAD Kartika Cup pada 26-28 Juli di GOR Among Raga, Yogyakarta.

Ketua Harian Pengkab PJSI Kebumen Bambang Priyambodo SSos Jumat (26/7) mengungkapkan, mereka yang lolos terdiri atas Averina Dewi Amanda di kelas 70 kg putri, Jana Kusriadi kelas 55 putra, Rizal Iriawan Kusuma  kelas 66-73 kg putra, Risky Nur Afifah kelas 70-78 kg putri, Aditya Sigit Kelas 55-60 kg putra, Farhan Faozi kelas 73-81 kg putra, Abi Rahman kelas 81-90 kg putra, Lisda Moris kelas  48-52 kg putri, Sri Mulyatiningsih kelas 52-57 kg putri, dan Lilik Kusmiati kelas 57-63 kg putri.

“Satu lagi Ika Sartika juga lolos namun terpaksa batal tampil karena hamil lantaran menikah dua bulan lalu. Dia atlet dari Dojo Klirong. Ya sedih ya bahagia. Kami mohon doa restu warga Kebumen dan Jateng agar mereka yang lolos bisa berprestasi,”jelas Bambang.

Menurut dia, para pejudo terbaik Kebumen itu telah mengikuti pemusatan latihan selama satu bulan di GOR Manunggal Gombong. Mereka dinyatakan lolos oleh PJSI Jateng dan ikut memperkuat Kontingen Provinsi di Kejurnas Piala KSAD bersama para pejudo terbaik se Jateng.

Atlet Berprestasi

Bambang yang mantan Camat Ayah itu mengakui, sejak dahulu bibit pejudo di daerah Kebumen cukup melimpah. Bahkan hingga tahun  90-an Gombong dikenal sebagai salah satu gudang atlet judo. Pernah memiliki pelatih bertangan dingin, Sutarno, yang mampu mencetak pejudo nasional hingga berprestasi di SEA Games. Namun setelah Sutarno ditarik menjadi pelatih Akmil Magelang hingga sakit dan meninggal, kepedulian berbagai pihak terhadap cabang judo semakin menurun.

Menurut Bambang, dari aspek pembinaan, pihaknya menaruh harapan pada atlet bibit muda melalui jalur sekolah sejak bangku SD/MI bekerja sama dengan sekolah dan madrasah. Pihaknya juga mengharap dukungan dari CSR untuk pemusatan latihan jangka panjang sehingga memerlukan dukungan swasta baik perusahaan maupun dunia usaha.

Kendala lain, lanjut Bambang, PJSI Kebumen belum memliki Dojo terpusat. Sebab bila latihan bareng dengan cabang olah raga lain ada banyak kendala. Seperti memindah pasang tatami atau matras serta ruang gerak  yang tidak bebas sehingga bisa mengganggu konsentrasi atlet. Hal itu membutuhkan dukungan berbagai pihak, utamanya Pemkab Kebumen.

Bambang menegaskan, judo terbukti menjadi salah satu cabang yang bisa mengangkat rangking prestasi olah raga Kebumen di Jateng maupun secara nasional.  Sebab judo merupakan olah raga individu dan paling  memungkinkan meraih prestasi tercepat ditambah banyak bibit unggul dan pelatih yang bersemangat.

Apalagi di cabang judo satu atlet bisa mencetak lebih dari satu prestasi. Itulah sebabnya ia mengusulkan Pemda Kebumen dan KONI perlu berkoordinasi membuat prioritas pembinaan olah raga individual yang memang berpeluang berprestasi. Saat ini Ketua Umum Pengkab PJSI Kabupaten Kebumen dijabat H Arif Sugiyanto SH yang juga Wakil Bupati Kebumen sehingga  diharapkan bisa ikut membangkitkan prestasi olah raga judo.

Suarabaru.id/Komper Wardopo