blank
Ketua DPC PDIP Kudus terpilih Masan duduk berdampingan dengan Rina Tamzil dalam Konfercab lalu. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS – Kejutan mewarnai hasil Konfercab PDIP Kabupaten Kudus yang digelar di Semarang, Minggu (14/7) malam. Mantan Ketua DPRD Kudus yang juga mantan cabup dalam Pilkada Kudus 2018 silam, Masan SE MM, akhirnya terpilih sebagai Ketua DPC Kabupaten Kudus untuk lima tahun ke depan.

Namun yang cukup mengejutkan, dari susunan kepengurusan yang dibentuk, muncul nama Rina Tamzil yang menduduki jabatan wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai. Hal ini cukup di luar prediksi mengingat Rina Tamzil selama ini bukan kader PDIP dan juga notabene adalah isteri Bupati Kudus HM Tamzil yang pada Pilkada lalu merupakan rival utama Masan.

Sementara, untuk posisi pengurus harian lainnya, Sekretaris DPC PDIP sebelumnya, Ahmad Yusuf Roni kembali menempati posisinya. Sementara, untuk bendahara dijabat oleh Joni Suryono  yang sebelumnya juga menjabat pada posisi yang sama.

Saat dikonfirmasi, Masan membenarkan hasil tersebut. Menurutnya, sesuai aturan partai, konfercab yang dilakukan hanya mengesahkan nama-nama yang telah direkomendasikan oleh DPP PDIP. Nama-nama calon ketua dan pengurus harian tersebut sebelumnya sudah dijaring dalam rakercabsus yang digelar sebelumnya.

”Jadi, untuk posisi pengurus harian seperti ketua, sekretaris dan bendahara, langsung direkomendasikan oleh DPP untuk disampaikan dalam forum konfercab,”kata Masan.

Selanjutnya kata Masan, pengurus harian yang telah ditunjuk tersebut kemudian membentuk tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan DPC PDIP untuk periode 2019-2024. Termasuk nama Rina Tamzil tersebut dimunculkan oleh tim formatur.

Tak Ada Dendam Politik

Disinggung mengenai posisi Rina Tamzil yang notabene sebelumnya bukan kader partai, Masan menegaskan dalam aturan partai memperbolehkan siapapun warga negara Indonesia untuk masuk dalam jajaran kepengurusan PDIP. Penunjukkan Rina Tamzil pun tak lepas dari ketokohan dan perannya selama ini di masyarakat Kudus.

”Jadi ya karena ketokohannya serta perannya di masyarakat. Meski awalnya bukan kader, tapi kami dari tim formatur menilai bu Rina layak masuk jajaran pengurus,” tandas Masan.

Pun dengan status Rina yang merupakan isteri Bupati Kudus HM Tamzil yang merupakan rival utama dalam Pilkada, Masan tidak mempermasalahkan. Menurutnya, politik selalu berjalan dinamis.

Persoalan kekalahannya dalam Pilkada lalu dari Tamzil, tidak serta merta membuat Masan kemudian memiliki dendam politik. Dan ini dibuktikan Masan dengan ditunjuknya Rina Tamzil untuk membantunya dalam menjalankan roda PDIP lima tahun ke depan.

“Bagi saya dalam politik tidak ada namanya dendam politik. Jadi, sekarang berpikirnya bagaimana agar PDIP Kudus semakin jaya dan bermanfaat bagi masyarakat Kudus,” tandas Masan.

Suarabaru.id/