blank
Kapolres AKBP Antonius Anang Tri Kuswindarto, SIK, MH dan Kasat Reskrim AKP Hery Dwi Utomo SH, MH, menerjunkan angotanya untuk menyelidiki dan menyingkap motif pelaku pemunuhan Deni Triyanto. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Berita tentang mayat terbungkus karung yang ditemukan di hutan jati Randublalung yang terindentifikasi bernama Deni Triyanto, Warga Jepon, Blora, masih jadi bahan pembicaraan ramai di masyarakat.

Tersiar khabar liar di media sosial (medsos), korban yang diakui pihak keluarga masuk di komunitas anak funk, tewas akibat dibunuh, dikeroyok sejumlah pemuda, dan para pelakunya sudah tertangkap.

“Saya baca dan lihat di medsos, pelaku pengeroyokan Deni sudah tertangkap,” kata Robert Rumono, warga Jepon, Blora, Minggu (14/9/2019).

Kabar tertangkapnya pelaku pengeroyok  Deni juga tersebar ramai di Pasar Rakyat, Kota Blora, bahwa pelaku lebih dari tiga orang, tiga di antaranya warga Blora.

“Anak saya baca di WA (WhatsApp), pelakunya sudah tertangkap lebih dari tiga orang,” kata Rusmiyati (37), pedagang pakaian.

Belum Tertangkap

Terpisah, Kapolres Blora AKBP Antonius Anang, menjelaskan  sampai saat ini pelaku belum tertangkap, sehingga belum bisa menjelaskan motif pembunuhan pemuda Jepon tersebut.

“Pelaku belum tertangkap, masih lidik, anggota kami sebar di lapangan,” tandas AKBP Antonius Anang.

Diberitakan sebelumnya, teka-teki indentitas mayat dalam karung di hutan jati Blora, akhirnya tersingkap. Korban Deni Triyanto, warga RT-06/RW-02, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Blora.

Deni pergi dari rumah sejak Minggu, 7 Juli 2019, dan menurut informasi orang tuanya, dijemput temannya yang diduga dari kelompok funk di rumah orang tuanya dekat Pasar Jepon.

Orang tua korban, Sarju mengetahui tentang kondisi anaknya, setelah mendapat informasi adanya temuan mayat, dengan ciri-ciri antara lain bertatto.

Selanjutnya dia mendatangi Kepolisian, dan oleh Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Hery Dwi Utomo, Sarju diajak mengecek ke instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Dokter Soetijono, Kota Blora.

Setelah melihat langsung mayat tersebut, Jumat (12/7/2019) malam, Sarju membenarkan korban tersebut adalah anaknya.

Oleh Kepolisian, jenazah diserahkan pihak keluarga di RSUD Dokter Soetijono. Malam itu juga anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Sarju (50) dan Rasmi (45),dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat terbungkus dalam karung zaak (glangse), ditemukan di hutan jati petak 113 RPH Jati Kusumo, KPH Randublatung, masuk Dukuh Loji Ijo, Desa Kalisari, Kecamatan Radublatung, Blora.

Mayat terbungkus karung zaak, pertama kali ditemukan Ramijan alias Gowang, seorang pengembala sapi. Ramijan sempat tidak yakin di dalam karung itu sesosok mayat.

Meski sudah berhasil menyingkap indentitas korban, kini Kepolisian masih harus bekerja keras untuk pengembangan kasusnya, dengan menerjunkan sejumlah anggota untuk lidik (penyelidikan).

Mayat ditemukan Kamis (11/7/2019) sore, di hutan jati petak 113 Resor Polisi Hutan (RPH) Jati Kusumo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungjambu, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Blora.

Suarabaru.id/Wahono