blank
Lapangan migas Kedung Keris (KDK) di Blok Cepu, masuk Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. (Foto : SB/Ist)

BLORA – Untuk merealisasi target berproduksi akhir 2019, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Operator Blok Cepu, sedang berkonsentrasi penuh pada proyek pengembangan lapangan minyak Kedung Keris.

Banyak pihak yang mempertanyakan berapa besar investasi baru ExxonMobil di Lapangan Kedung Keris (KDK), dan berapa barel nantinya dihasilkan dari ladang minyak darat itu?

“Untuk Lapangan KDK, target produksi sebesar 10.000 BOPD,” jelas juru bicara EMCL, H. Rexy Mawardijaya, Kamis (11/7/2019).

Besaran produksi KDK tersebut, lanjutnya, berdasarkan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Lapangan migas KDK, berloksi di wilayah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, jelas Rexy.

Selama ini, satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mendukung penuh Lapangan KDK, antara lain menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/PoD).

blank
Penataan akses jalan masuk menuju Lapangan KDK Blok Cepu, Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. (Foto : SB/Wahono)

Pengembangan

Untuk pengembangan Lapangan Kedung Keris, total investasinya sebesar 100 juta dolar, progres saat ini adalah penanaman pipa, dan berjalan lancar, jelasnya lagi.

“Besarnya investasi Lapangan KDK 100 juta USD, kalau lapangan Banyu Urip (BU) 3,5 miliar USD,” terangnya.

Rexy menjelaskan, Lapangan KDK menjadi tambahan penting terhadap cadangan minyak Blok Cepu sebesar 823 juta barel, dan merupakan pengembangan dari Lapangan Banyu Urip.

Dijelaskan,  hak pengelolaan Blok Cepu, dipegang oleh dua kontraktor, Pertamina EP Cepu dan EMCL. Keduanya sama-sama memiliki hak pengelolaan 45 persen dengan operatornya EMCL.

Sedangkan yang 10 persen, hak pengelolaannya milik empat BUMD, masing-masing PT Blora Patragas Hulu, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT Asri Darma Sejahtera, dan PT Sarana Patra Hulu Cepu.

Menurutnya, lapangan Kedung Keris memiliki cadangan minyak sebesar 20 juta barel, minyak itu akan dialirkan melalui pipa ke Lapangan Banyu Urip.

“Minyak dari Kedung Keris itu, nanti disalurkan ke tempat pemrosesan di Lapangan Banyu Urip,” tambahnya.

Kontraktor pemenang tender, adalah PT Meindo Elang Indah, saat ini sedang kebut pekerjaan penanaman pipa dari Lapangan Kedung Keris ke Lapangan Banyu Urip.

Produksi di lapangan KDK, akan menambah total produksi Blok Cepu di Lapangan Banyu Urip yang semakin stabil di angka 220.000 barel oil per day (barel perhari).

Rexy menambahkan, total produksi minyak dari Blok Cepu mencapai 220.000 barel perhari atau hampir 30 persen dari produksi minyak nasional saat ini.

suarabaru.id/Wahono