blank
Delegasi Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir Prof Dr Syekh Ibrahim El Hudhud tengah mengisi "Nadwah 'Ilmiyyah" PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah.(Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Delegasi Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof Dr Syekh Ibrahim El Hudhud menyebut bahasa arab merupakan bahasa universal dan berlaku sepanjang masa. Bahasa Arab dipakai sebagai bahasa Alquran yang menjadi kitab umat muslim di seluruh dunia.

“Di dunia ini terdapat sekitar 400 jenis bahasa. Akan tetapi saat ini hanya tinggal beberapa bahasa yang masih bertahan hingga saat ini, salah satunya adalah bahasa arab,” katanya.

Prof Dr Syekh Ibrahim El Hudhud mengatakan hal itu dalam acara “Nadwah ‘Ilmiyyah (kajian ilmiah)” bertema “Pengaruh Bahasa Arab dalam Pengembangan Hukum-Hukum Fiqh dari Dalil-dalil Nash”, di Gedung Ma’had Aly PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah, Wonosobo, Senin (8/7).

Bersamaan dengan itu, Pondok Pesantren (PP) Al Mubaarok juga menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan pihak Universitas Al Azhar Kairo Mesir. MOU diteken oleh Pengasuh PP Al Mubaarok KH Nur Hidayatullah dan delegasi Rektor Universitas Al Azhar Prof Dr Syekh Ibrahim El Hudhud.

Pengasuh PP Al Mubaarok KH Nur Hidayatullah mengatakan MOU tersebut berisi tentang pertukaran santri dan dosen antara PP Al Mubaarok dengan Universitas Al Azhar.

Diharapkan ke depan santri yang diasuhnya bisa menimba ilmu dan mendapat beasiswa penuh dari Universitas Al Azhar di Kairo Mesir.

“Setelah lulus dari Universitas Al Azhar, santri bisa mengajarkan ilmunya di sini. Sebenarnya ilmu yang dipelajari sama tentang ke-Islaman. Hanya saja cara atau metode mempelajari yang berbeda. Metode mempelajari ilmu fiqh dan tafsir Alquran itulah nantinya yang bisa diadopsi pondok pesantren yang ada di Indonesia,” katanya.

Mudir (Rektor) Ma’had Aly Al Mubaarok Dr K Nurul Mubin MSi menambahkan, sebelum mengirim santri untuk kuliah di Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Ma’had Aly Al Mubaarok terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan meminta utusan dosen dari Kairo Mesir untuk bisa mengajar di Ma’had Aly Al Mubaarok minimal selama dua tahun.

“Saat ini, dosen dari Universitas Al Azhar sudah ada yang mengajar santri di Indonesia, yakni di Ma’had Aly Mathali’ul Falah Pati. Ke depan Ma’had Aly Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo, juga meminta dosen atau staf pengajar dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir ada yang mengajar santri di Ma’had Aly Al Mubaarok,” pintanya.

blank
Pengasuh PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo KH Nur Hidayatullah menerima MOU dari Prof Dr Syekh Ibrahim El Hudhud Delegasi Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Bahasa Alquran

Karena sebagian besar yang mengikuti acara santri dari PP Al Mubaarok, paparan yang disampaikan dosen Universitas Al Azhar tersebut diterjemahkan dengan bahasa indonesia oleh K Ali Irham, mahasiswa asal Jepara yang tengah menuntut ilmu di program pasca sarjana Studi Islam di universitas terbesar di Timur Tengah itu.

Syekh Ibrahim mengaku senang karena banyak santri Indonesia yang mahir bahasa arab setelah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Bahasa arab sebagai bahasa Alquran punya makom (posisi) yang sangat tinggi. Bahasa arab bisa untuk mempelajari ilmu fiqh, tafsir, hadist, tasawuf, dan ilmu ke-Islaman yang lainnya.

Di Universitas Al Azhar Kairo Mesir saat ini, imbuhnya, ada sekitar 7.000 mahasiswa dan
santri yang tengah belajar di sana. Mahasiswa Indonesia di Kairo Mesir termasuk hebat – hebat karena punya akhlakul karimah yang baik dan selalu menonjol dalam kajian ilmu yang ada. Bahkan ada “Ruang Jawa” di Universitas Al Azhar tempat berkumpul mahasiswa dan santri asal Indonesia.

“Dari sejumlah 140 ribu mahasiswa dari 106 negara di dunia, yang tengah menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo Mesir, mahasiswa Indonesia paling menonjol dalam hal akhlakul karimah. Santri dari Indonesia juga dikenal paling rajin dalam menuntut ilmu dan selalu di depan ketika melakukan kajian ilmiah,” katanya.

Karena itu, pihaknya menyambut baik MOU yang dilakukan PP Al Mubaarok dengan Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Nantinya santri-santri yang ada di Indonesia, termasuk dari PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo, bisa lebih banyak lagi yang menuntut ilmu di universitas terkemuka di Timur-Tengah tersebut.

Mengapa bahasa arab dijadikan sebagai bahasa Alquran? Syekh Ibrahim mengungkap bahasa arab selalu hidup dan terus berkembang sepanjang masa. Dari dulu, sekarang, dan hingga nanti, bahasa arab akan terus ada sebagai bahasa Alquran, kitab suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

“Bahasa arab adalah lughoh qouniyah yang memberi tanda bahwa Allah SWT itu ada. Bahasa yang kekal dan tidak pernah mati. Bahasa yang menjadi rahasia Allah dan bahasa kenabian terakhir. Sedang ratusan bahasa yang lain kini sudah tidak ada lagi berdasarkan riset yang dilakukan ilmuwan di Eropa sejak ratusan tahun lalu,” tegasnya.

Bahasa arab juga disebut sebagai bahasa yang paling luas melebihi bahasa-bahasa yang lain. Karena bahasa arab menjadi risalah Islam dan menjadi bahasa Alquran. Banyak orang yang tidak mengerti bahasa arab akan tetapi mampu menghafalkan doa, hadist dan Alquran yang berbahasa arab tanpa mengalami kesusahan.

“Bahkan banyak hafidz-hafidzoh sampai 30 juz Alquran. Kalau bukan dengan menggunakan bahasa arab, mustahil bisa dihafalkan sebanyak itu dan oleh banyak orang pula. Kamus berbahasa arab juga ada yang sampai 7.000 halaman dan tidak ada kamus bahasa lainnya yang sampai setebal itu,” ungkapnya.

Bahasa arab, tambah Syekh Ibrahim, juga dikatakan sebagai bahasa yang paling mudah dibandingkan bahasa internasional lain. Buktinya? Karena jutaan santri hafal kitab – kitab berbahasa arab yang dipelajari di pesantren. Mustahil jika bahasa arab sulit itu bisa dihafalkan dan dipelajari oleh para santri.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka