blank
Bupati Kudus saat menyampaikan sambutan di hadapan para peserta pelatihan.

KUDUS – Desa, sejak 2015, mendapat keistimewaan dari pemerintah pusat. Dana desa dialokasikan secara khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keistimewaan tersebut dimaksudkan untuk memajukan desa dan menyejahterakan masyarakatnya.

Salah satu cara agar desa lebih sejahtera, maju, dan profesional, desa harus mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Guna mewujudkan BUMDes yang berkompeten dan sanggup melayani kebutuhan warganya, Djarum Foundation bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Kudus mengadakan pelatihan BUMDes Tahap Ketiga di Djarum Oasis, Senin (8/7).

blank
Bupati dan wabup mendapat penjelasan dari Fx. Supanji

Mewakili Djarum Foundation, Purwono Nugroho mengatakan, pelatihan BUMDes di Kudus dilakukan secara bertahap. Pelatihan tahap pertama berlangsung pada 23 Mei 2019, pelatihan tahap kedua pada 24-27 Juni 2019, dan pelatihan tahap ketiga pada 8-12 Juli 2019. Meski begitu, pihaknya meyakinkan bahwa materi yang diberikan akan membentuk BUMDes semakin profesional.

“Bulan ini memasuki tahap ketiga. Sejak pelatihan pertama hingga saat ini, materi yang diberikan berkesinambungan terkait bagaimana pengelolaan BUMDes yang profesional,” katanya.

Sementara itu, Vice President Director PT. Djarum FX. Supanji mengaku PT. Djarum melalui Djarum Foundation ingin selalu berkontribusi bagi masyarakat. Pihaknya mencontohkan, Djarum Foundation telah melakukan bhakti pendidikan, bhakti pendidikan, bhakti budaya, dan lainnya. Pihaknya juga mendorong agar seluruh elemen di pemerintah kabupaten Kudus untuk gotong royong.

“Kuncinya cuma satu, kerjanya harus sama-sama. Jangan serakah bagilah kemakmuran. Jika semua gotong royong, maka saya yakin apa yang dicita-citakan akan berhasil. Jika hanya pemerintah yang bekerja tanpa ada partisipasi masyarakat, maka akan percuma,” jelasnya.

Bupati Kudus H.M. Tamzil mengaku senang adanya pelatihan yang dilakukan Djarum Foundation. Pihaknya ingin agar ekonomi di desa maju dan dapat menyejahterakan masyarakat. Namun, bupati mengingatkan pentingnya kegiatan ekonomi yang berbasis lingkungan seperti adanya bank sampah di setiap desa.

“Pelatihan ini tentu untuk kepentingan kemajuan desa, tapi jangan lupa juga melibatkan lingkungan. Masyarakat tetap melakukan aktivitas ekonomi dengan menjaga lingkungan. Bank sampah harus dimaksimalkan,” terangnya.

blank
Bupati Kudus menerima cindera mata dari Djarum

Selain itu, bupati juga mencontohkan kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan oleh BUMDes seperti pengecer pupuk kompos, berjualan LPG, dan lainnya. Nantinya, masyarakat tak perlu pergi ke luar daerah untuk kegiatan jual beli, namun dapat bertransaksi di BUMDes. “Yang jelas BUMDes harus melayani kebutuhan warga, jadi warga tidak perlu jauh ketika butuh sesuatu,” pungkasnya. (SuaraBaru.id)