blank
Tiga mahasiswa jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Tidar ( Untidar) Magelang, Suwasdi, Mahdalina Mursilati dan Surya Bagus Purnomo berhasil mengolah limbah kulit kacang tanah menjadi Extraordinary peanut shells prebiotic (Exotic). Foto: Suarabaru.id/yon

MAGELANG-Tiga mahasiswa   jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Tidar ( Untidar) Magelang berhasil mengolah limbah kulit kacang tanah menjadi Extraordinary peanut shells prebiotic (Exotic).

Ketiga mahasiswa tersebut yakni , Suwasdi, Mahdalina Mursilati dan Surya Bagus Purnomo. “Kandungan prebiotik biasanya dapat kita temukan pada beberapa makanan olahan seperti yogurt dan produk olahan susu fermentasi lainnya. Sedangkan, kami  menggunakan media limbah kulit kacang tanah dan mengubahnya menjadi prebiotik,” kata Ketua Tim Program kreatifitas mahasiswa penelitian eksakta (PMM-PE) Exotic, Suwasdi.

Suwasdi mengatakan, prebiotik sendiri  merupakan  makanan untuk bakteri probiotik. Sementara, bakteri probiotik ini adalah mikroorganisme yang turut menjaga sistem pencernaan manusia.

Menurutnya, selama ini untuk menumbuhkan bakteri probiotik memerlukan zat bernama inulin. Sedangkan, inulin yang merupakan bahan prebiotik ini memiliki harga yang mahal di pasaran. “Melalui bahan limbah kulit kacang ini, tentunya akan dapat dihasilkan bahan prebiotik yang lebih terjangkau,” katanya.

Ia menambahkan,  dirinya bersama dengan dua rekan lainnya dalam menghasilkan prebiotik untuk Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, melalui serangkaian percobaan dan penelitian untuk mengubah kulit kacang tanah tersebut .

Dirinya berharap karyanya tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Yakni, sebagai calon prebiotik selain media inulin dan menjadi alternatif prebiotik ke depan. Dan , prebiotik tersebut dapat dimanfaatkan untuk skala kecil hingga skala industri.

“Kami berharap dapat dijadikan alternatif selain inullin, juga dapat memenuhi permintaan akan sediaan prebiotik baik skala kecil maupun skala industri,” tambahnya.

Suswadi juga berharap, karyanya dapat membantu petani kacang tanah dalam mengelola sisa hasil panen sehingga tidak hanya dibuang atau dibakar saja.

Adapun ide penelitian yang dilakukan tim  tersebut, berawal dari  banyaknya limbah kulit kacang tanah yang terbuang begitu saja. Dan, menjadi salah satu bahan pencemar lingkungan.

“Kami melihat limbah kulit kacang tanah yang dibuang, tanpa termanfaatkan. Terkadang limbah itu juga menjadi pencemaran di lingkungan. Kami pun terpikirkan untuk meneliti limbah kulit kacang tanah itu, agar menjadi produk yang berguna,” katanya. Suarabaru.id/yon