blank
Tim gabungan dari relawan FPRB dan personel Mapala Solo, melakukan penurunan lewat mulut lubang perut bumi. Ini dilakukan dalam upaya pengecekan dan pemetaan temuan sungai dalam tanah di Dusun Jenar, Desa dan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
WONOGIRI – Sungai bawah tanah yang ditemukan di Dusun Jenar, Desa Praci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, memiliki kedalaman air 7,52 Meter (M). Posisinya berada di lubang perut bumi (luweng) di kedalaman 5,52 Meter bawah permukaan tanah, memiliki rongga sekitar 10 Meter Persegi (M2). Aliran air sungai bawah tanah ini, berada di garis 206 derajat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, telah dilakukan penelusuran oleh relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Wonogiri bersama personel Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dari Solo. Tim yang melakukan penelusuran, turun ke dalam lubang perut bumi memakai teknis Vertical Rescue dengan peralatan tali serta ragam kelengkapan keselamatan lainnya.Lokasi sungai bawah tanah ini berada di lahan pertanian milik Ny Katemi, di Dusun Jenar RT 4/RW 15, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Dari hasil pemetaan, posisinya berada di koordinat S 08°04.009′ E 100°48.455′ pada elevasi 277 Meter Dari Permukaan Laut (dpl).Seperti pernah diberitakan, penambang batu Misran secara tidak sengaja menemukan lubang perut bumi yang di dalamnya ternyata merupakan aliran sungai bawah tanah. Temuan ini segera diberitahukan kepada sesama penambang dan pamong desa, yang kemudian diteruskan ke Camat Pracimantoro, Warsito. Menyikapi temuan sungai bawah tanah secara tak sengaja ini, relawan FPRB Wonogiri bersama personel Mapala Solo, melakukan penelitian ke lubang perut bumi yang di dalamnya terdapat temuan sungai bawah tanah tersbut.

Penelitian awal, dilaksanakan dalam upaya memetakan kondisi dalam lubang perut bumi, sekaligus mengukur kedalaman air sungai bawah tanah, lengkap dengan data dukung posisi keberadaannya. Baik posisi dari permukaan tanah, pengukuran elevasi dpl-nya, serta melacak ke arah mana air sungai dalam tanah itu mengalir. Itu dilakukan setelah tim gabungan dari Kantor Camat Pracimantoro, BPBD Wonogiri bersama pihak terkait, melakukan pengecekan awal ke lokasi.
Hasil pengecekan awal akan dijadikan bahan laporan untuk tindak lanjut koordinasi dengan instansi terkiat. Untuk sementara, guna pengamanan di mulut lubang perut bumi tersebut diberi batas pengamanan. Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, sebagai tindak lanjut atas temuan sungai dalam tanah tersebut, telah dilakukan koordinasi dengan instansi teknis yakni DPU Kabupaten Wonogiri. Kemudian untuk kajian teknis lanjutan, akan dikoordinasikan dengan Dinas ESDM Propinsi Jateng, dan Badan Geologi Bandung.(suarabaru.id/bp)