blank
Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno menyerahkan penyelidikan kasus pelemparan bom molotov di rumah dinasnya kepada kepolisian. Selain  itu, dia juga berharap agar nantinya bisa diketahui siapa yang berada di balik kasus tersebut.

Saat dihubungi wartawan kemarin (4/7) dengan bahasa Jawa Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Magelang itu mengatakan, ‘’Dibalik layar niku sinten, mangke kan ketahuan. CCTV pun onten. Dibalik niku sinten, motif napa, dibalik niku sinten sing kudu dinganuke, ben klir (Dibalik layar itu siapa, nanti kan ketahuan CCTV sudah ada. Dibalik itu motif apa, siapa yang ada dibaliknya harus diungkap, ben klir).’’

Seperti diberitakan  Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno, di Jalan Diponegoro 55 Rabu malam (3/7) sekitar pukul 22.25 dilempar bom molotov.

Saat kejadian  Budi beserta keluarga tidak ada di rumah, sedang pergi ke Bandung. Rumah dijaga Didik Bachtiar (52) dan rekannya Bambang.

Didik menceritakan, saat dirinya sedang duduk di teras depan rumah bersama rekannya Bambang, tiba-tiba terdengar suara ledakan disertai kobaran api di pintu  garasi. ‘’Saya mendengar suara der, dan muncul kobaran api yang membumbung cukup besar,’’ ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (4/7).

Dia dan Bambang langsung memadamkannya dengan menyemprotkan air, setelah itu melapor kepada polisi yang berjaga di Kantor KPU Kota Magelang, yang letaknya bersebelahan. Kedua saksi itu mengaku tidak tahu siapa yang melemparkan bom Molotov maupun latarbelakangnya.

Didik mengaku, di bekas tempat jatuhnya bom molotov tercium bau bahan bakar bensin. Pelemparan bom Molotov  yang mengenai pintu garasi Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang masih dalam penyelidikan Polres Magelang Kota.

Budi Prayitno yang akrab dipanggil Udik menerangkan, yang pasti kasus itu kini sudah ditangani penyidik Polres Magelang Kota.

Kejadian serupa dulu pernah menimpa Ketua DPRD Kota Magelang 2009-2014 yang dijabat Hasan Suryoyudho. Ketika itu rumah dinasnya dilempar batu oleh orang yang tidak dikenal.  ‘’Zaman dulu sudah pernah to, zamannya  Pak Hasan pernah, hanya batu,’’ ungkapnya.

Udik meminta warga masyarakat tidak usah gaduh dengan kejadian tersebut. Hal ini karena kasusnya sudah ditangani kepolisian. Selain itu, Kota Magelang sejauh ini sudah kondusif. (Suarabaru.id/Doddy Ardjono)