blank
Pitutur (41), warga Jatiwera RT 2 RW 5 Kaliwiro Wonosobo, korban meninggal dunia akibat jatuh dari pohon mahoni ketika dievakuasi di Puskesmas Kaliwiro untuk dilakukan pemeriksaan medis. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Pitutur (41), warga Kampung Jatiwera RT 02 RW 05 Kelurahan Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo, ditemukan tewas, Rabu (3/7), di kebun Njabaran Kelurahan Jatiwera.

Korban yang lahir 2 Februari 1978, tewas diduga karena terjatuh dari pohon mahoni setinggi 6 meter. Pitutur, saat itu, bermaksud memetik daun pohon mahoni untuk makan kambing piaraannya.

Kapolsek Kaliwiro, Iptu Trubus Widodo, Kamis (4/7), mengungkapkan korban diperkirakan terjatuh sebelum berhasil memetik daun pohon mahoni. Saat terjatuh kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sepi sehingga korban tidak bisa segera mendapatkan pertolongan.

“Korban baru ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar jam 17.30 WIB. Pitutur lalu dievakusai ke Puskesmas Kaliwiro untuk dilakukan pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan medis korban meninggal murni karena kecelakaan jatuh dari pohon,” katanya.

Korban ditemukan pertama kali oleh Poniyatun (39), istrinya. Saat itu, istri Pitutur sampai rumah setelah pulang takziah dari Purwokerto, mendapati suaminya tidak ada di rumah. Dia pun berusaha mencari ke mana-mana tapi korban tidak ditemukan.

Istri korban semakin curiga, karena di rumah, sore itu, belum ada makan ternak dan air nira kelapa, sebagaimana biasanya. Korban diduga masih berada di kebun, karena korban sehari-hari sebagai petani dan penderes nira kelapa.

“Karena setiap habis dhuhur korban selalu mencari rumput di kebun miliknya, saya pun berusaha mencari suami ke kebun Njabaran Jatiwera. Saya kaget, tenyata korban dalam kondisi tertelungkup di tanah sudah tak bernyawa,” kisah Poniyatun.

Kecelakaan Murni

Pitutur didapati tergeletak sudah tak berdaya di bawah pohon mahoni. Diduga, sebelumnya korban berusaha memanjat pohon untuk memetik daun mahoni untuk makan kambing miliknya. Namun sebelum berhasil memetik daun mahoni, korban terjatuh.

Tahu suaminya sudah meninggal, Poniyatun berusaha meminta tolong ke warga setempat. Dalam sekejab warga berdatangan ke TKP dan melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian di Polsek Kaliwiro. Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Kaliwiro.

Aparat kepolisian dari Polsek Kaliwiro berhasil mengumpulkan barang bukti berupa 1 buah patahan ranting kayu mahoni, sepasang sandal jepit swallow warna kuning, 1 buah topi warna hitam polos dan 1 buah sabit jenis cengkrong milik korban.

IPTU Trubus Widodo menyatakan dari pemeriksaan petugas medis Puskesmas Kaliwiro, korban meninggal dunia lima jam sebelum kejadian. Terdapat luka lecet di kepala, pelipis sebelah kiri, lengan kiri, kaki kanan dan luka dalam perut akibat terjatuh dari pohon.

“Atas kejadian tersebut, pihak keluarga koban bisa memahami dan menyatakan Pitutur meninggal murni karena musibah akibat terjatuh dari pohon. Dari hasil pemeriksaan tim medis juga tidak ada tanda-tanda penganiayaan oleh orang lain,” katanya.

Istri korban Poniyatun mengaku ikhlas dengan meninggalnya korban akibat kecelakaan terjatuh dari pohon mohoni saat berusaha memetik daun mahoni untuk makan ternak kambingnya di rumah. Dirinya merasa sedih karena suaminya meninggal secepat itu.

“Saya hanya bisa berdoa mudah-mudaham almarhum meninggal khusnul khotimah. Semua amal kebaikan diterima dan kesalahannya diampuni oleh Yang Maha Kuasa. Semasa hidup korban dikenal pekerja keras untuk menghidupi anggota keluarganya,” ucap dia.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka