Semarak Pelangi Nusantara Semarang Night Carnival 2019
Gelaran Semarang Night Carnival. foto:dok/Suarabaru.id

SEMARANG – Gelaran pawai budaya Semarang Night Carnival (SNC) 2019 berlangsung memukau dan meriah, Rabu (3/7/2019) malam. Puluhan kontingen budaya dari sejumlah kota di Indonesia menampilkan keragaman budaya khas daerahnya masing-masing.

Semarak Pelangi Nusantara Semarang Night Carnival 2019
(hery priyono)

Acara yang merupakan rangkaian kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XIV ini diikuti oleh 69 kontingen budaya dari berbagai kota dan 29 perwakilan instansi serta perwakilan negara lain.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB, seluruh pesertanya berparade long march melewati jalan utama seperti Jalan Pemuda – Jalan Imam Bonjol – Jalan Piere Tendean. Tak ketinggalan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan sambutan saat dimulainya parade budaya.

“SNC kali ini lebih meriah, selain diikuti 69 kota di Indonesia juga diikuti perwakilan negara lain seperti Australia, Cina, Jerman dan lainnya. Total ada 4.148 peserta datang berkumpul di Kota Semarang untuk memeriahkan Semarang Night Carnival yang ke sembilan ini,” katanya.

Dalam pawai budaya tersebut berbagai atraksi tradisional khas masing-masing daerah ditampilkan dihadapan para tamu undangan dan khalayak umum, beberapa di antaranya bahkan terbilang unik dan sedikit esktrem.

Seperti kontingen dari Kota Mataram yang menampilkan tradisi perang rotan, dimana dua orang lelaki saling bertarung menggunakan tameng kayu dan rotan sebagai alat pukul. Adapula kontingen dari Kota Pasuruan yang menampilkan kesenian Barong.

Semarak Pelangi Nusantara Semarang Night Carnival 2019
(hery priyono)

Tak kalah seru adalah perwakilan dari Kota Singkawang yang menampilkan tradisi Tatung, dimana salah satu pria berdiri di atas pedang sembari bagian pipinya ditusuk menggunakan senjata tajam tanpa terluka sedikitpun.

Sementara itu, kontingen dari Kota Serang Banten memperlihatkan atraksi budaya yang menjadi ciri khas wilayah Pulau Jawa paling barat, yaitu Debus. Para peserta memperlihatkan ilmu kekebalan tubuh dengan tidak mempan dibacok dan memperlihatkan kemampuan sembur api.

“Acara SNC ini merupakan cerminan dari bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya. Oleh karena itu, pertukaran pengetahuan budaya ini jugan sangat penting dan perlu agar generasi muda bisa menjaga kekayaan Indonesia,” kata Ketua Dewan Apeksi Airin Rachmi Diany.(suarabaru.id/hp)