blank
PWI dan perwakilan mahasiswa Blora dari berbagai kota, sepakat bersama-sama ikut mengawal dan mendukung terbitnya Perda Disabilitas. (Foto : SB-Ist/DBM)

BLORA – Masyarakat  disabilitas di Kabupaten Blora, tidak pernah lelah dalam  memperjuangkan keberadaannya untuk mimiliki payung hukum dalam bentuk peraturan daerah (Perda), yakni terkait dengan perlindungan dan hak-haknya.

Dukungan terus digalang warga disabilitas (keterbatasan fisik, kognitis, mental, sensorik dan emosional) agar impiannya mewujudkan Ranperda pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas menjadi Perda.

“Kami juga minta dukungan media (PWI), mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya,” beber Ketua Komunitas Difabel Blora Mustika (DBM), Abdul Ghofur, Selasa (2/7/2019).

DBM, lanjut Ghofur, adalah wadah sekaligus sarana untuk memotivasi masyarakat disabilitas di kabupaten paling timur di Jawa Tengah yang jumlahnya lebih dari 17.000 jiwa.

Dukungan terbaru untuk DBM, dilontarkan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat, perwakilan mahasiswa Blora di berbagai kota, dan tokoh masyarakat.

“Kami undang PWI, organisasi mahasiswa seperti IMM, Impara, Kamaba, PMII dan elemen lainnya untuk ikut mendukung dan mengawal Perda Disabilitas,” tandas Ketua DBM.

blank
Pertemuan pengurus DBM dengan PWI Blora dan perwakilan mahasiswa Blora sepakat mendukung terbitnya Perda Disabilitas. (Foto : SB-Ist/DBM)

Semua Elemen

Abdul Ghofur berharap, penetapan Perda Disabilitas bisa terwujud tepat waktu, seperti pernah dijanjikan pimpinan DPRD pada Juli tahun ini.

Warga disabilitas, tambah Ghofur, meminta agar semua elemen masyarakat di Kabupaten Blora ikut berjuang dan mengawal terbitnya Perda Disabilitas tersebut.

Diakuinya, DBM tidak bisa berjuang sendiri, sehingga meminta dukungan dan motivasi dari para pihak, termasuk PWI Kabupaten Blora serta mahasiswa agar terbit Perda Disabailitas

“Alhamdulillah, dukungan terus mengalir, kali ini dari media dan perwakilan mahasiswa mendukung kami,” jelasnya usai pertemuan di salah satu rumah makan (RM) di Kota Blora.

Saat menjadi nara sumber di pertemuan itu, Ketua PWI Kabupaten Blora, Wahono, menyatakan kesiapannya untuk ikut memperjuangkan Perda Disabilitas.

“PWI yang di dalamnnya wartawan dari berbagai media, siap membantu sesuai legalitas kami sebagai wartawan,” tandasnya.

Senada dengan PWI, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Mahasisa Pelajar Blora (Impara), Keluarga Mahasiswa Blora (Kamaba) dan PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sepakat mendukung Perda Disabilitas.

“PC PMII siap mengawal, dan mendukun terbitnya Perda untuk warga difabel,” jelas Ketua Umum yang diwakili M. Rosyidi (bendahara) dan Achmad Niam Jamil (sekretaris).

Dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Blora, Siti Nuratika Ambarsari (Ketum), Meila Yuspitasari (Ketua Bidang Seni Budaya & Olahraga), mendukung DBM memperjuangkan Perda-nya.

Ketua Umum Impara di Semarang, Miftahul Huda, sepakat dan mendukung segera diterbitkannya Perda Disiblitas di daerahnya.

Terpisah Ketua DPRD Blora, H. Bambang Susilo, menyatakan dewan tengah mempersiapkan Perda Disabilitas dengan agenda pembahasan pada Juli 2019, dan telah memberikan draf Ranperda kepada DBM untuk dicermati bersama.

“Bulan ini Ranperda Disabalitas kami bahas secara instens, dengan target segera dituntaskan dan disyahkan menjadi Perda,” jelasnya.

Suarabaru.id/Wahono