blank
Warga mengantre untuk mendapatkan air bersih bantuan PMI di Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan, Senin (1/7). Foto : hana eswe / ist.

GROBOGAN – Musim kemarau membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan dilanda kekeringan. Bencana tahunan ini terus meluas ke beberapa pedesaan. Berbagai instansi, baik negeri maupun swasta bahu-membahu memberikan bantuan air bersih kepada desa-desa yang membutuhkannya.

Tak terkecuali yang dilakukan PMI Grobogan. Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI Grobogan ikut menyalurkan air bersih kepada masyarakat di dua wilayah, yakni di Dusun Sungkruk, Desa Ngrandah Kecamatan Toroh, Minggu (30/6) dan Dusun Banyuurip, Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Senin (1/7). Hal tersebut dijelaskan langsung Kasi Pelayanan PMI Grobogan Gesit Kristyawan.

“Baru dua hari ini kita muai menyalurkan bantuan air bersih ke dua desa yang dilanda kekeringan. Meski dalam penyaluran bantuan air bersih ini baru dapat dilakukan setelah mendapatkan pinjaman mobil tangki dari PMI Pusat melalui PMI Jateng,” jelas Gesit, sapaan akrab Gesit Kristyawan.

Mobil tangki tersebut memiliki kapasitas 6000 liter yang dipergunakan untuk kebutuhan penyaluran air bersih tahap I dan dipinjamkan selama satu bulan. Gesit menjelaskan, peminjaman mobil tangki air ini dibatasi sebab di daerah lain juga membutuhkan armada tersebut.

“Kita belum mempunyai mobil tangki sendiri. Armada yang kita pakai ini punya PMI Pusat yang kita pinjam melalui PMI Jateng. Karena masa peminjamannya terbatas yakni hanya satu bulan saja, kami maksimalkan mobil tangki ini untuk menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan,” tambah Gesit.

Selama ini masyarakat mengenal PMI sebagai organisasi yang berhubungan dengan donor darah saja. Gesit meluruskan bahwa PMI merupakan lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri. Organisasi ini didirikan dengan tujuan meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, seperti bencana alam, bencana akibat ulah manusia dengan tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolongnya.

“Kesimpulannya, PMI bukan hanya berkaitan dengan masalah donor darah saja tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan guna membantu korban bencana, seperti bencana kekeringan yang sedang dialami di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan saat ini,” ungkap Gesit.

suarabaru.id/Hana Eswe.