blank
Seminar lintas tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Foto : Mas Uut)

Jepara – Memperkuat nilai Pancasila ditengah-tengah masyarakat dinilai efektif untuk memerangi paham radikal. Sebab paham ini telah mendorong orang melakukan aksi teror yang memakan banyak korban, bukan hanya korban jiwa tetapi juga nilai-nilai persatuan bangsa.

Hal tersebut diungkapkan Ketua MUI Kabupaten Jepara Mashudi dalam seminar lintas tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berlangsung di ruang Sosrorkartono di kompleks kantor Bupati Jepara,  Ju’mat (28/6).

Mashudi juga mengungkapkan keprihatinannya atas aksi teror yang terjadi, dan mengutuk keras radikalisme dan terorisme yang terjadi di sejumlah daerah.

Ia menilai, munculnya radikalisme karena pemahaman yang keliru atas ajaran agama. “Agar paham tersebut tidak berkembang, semua pihak mulai dari ormas, organisasi pemuda, mahasiswa, pelajar, sampai santri, diharapkan mengikis habis pemahaman-pemahaman radikal mulai dari sumbernya,” papar Mashudi.

blank
Dr. Mashudi, Ketua MUI Kab. Jepara (foto: Mas Uut)
Namun demikian Mashudi minta agarar tetap menahan diri dan tak main hakim sendiri. “Laporkan bila di lingkungan kita terendus ada hal-hal yang mengarah pada perilaku radikalisme dan terorisme,” ujar Mashudi.

Sementara itu,   Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Mulyaji mengungkapkan, jika ada anggota masyarakat yang terpapar paham ini harus secepatnya dideradikalisasi. “Harus ada upaya yang sistimatis untuk  mengembalikan mereka kepada paham yang benar.

Di antaranya dengan melakukan pendekatan secara damai  serta melalui dialog-dialog, untuk mengubah paham radikal,  sehingga sesuai dengan ajaran agama yang membawa rahmat bagi semesta.

“Mari kita susun strategi bersama dengan cara-cara yang lebih moderat. Pererat dialog dan kerjasama di antara para tokoh lintas agama agar terbangun harmoni dan toleransi otentik,” imbuh Mulyaji.

Dalam kesempatan tersebut, selain mendengarkan dan menyerap aspirasi dari peserta,  pihak Pemkab bersama TNI-Polri juga turut mengedukasi peserta tentang penguatan nilai Pancasila, sehingga tidak mudah terpengaruh ajaran terorisme.

Kepada para peserta juga diajak berperan aktif, dengan cepat melapor jika ada ajaran dan perilaku keagamaan yang mencurigakan. (SuaraBaru. Id/ Hadi Priyanto).