blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni melepas rombongan mobil penerangan BKKBN yang hendak berkeliling Kabupaten Grobogan daam rangka Harganas ke XXVI. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI diperingati setiap tahunnya pada tanggal 29 Juni di seluruh provinsi di Indonesia. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah.

Pada tahun 2019 ini, Harganas Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di Kabupaten Grobogan. Selama dua hari terdapat beberapa agenda berkaitan dengan peringatan Harganas XXVI yang dibarengkan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2019 mendatang.

Rangkaian acara yang pertama yakni Roadshow Mopen (Mobil Penerangan) BKKBN. Sebanyak 40 mopen dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah berkeliling di wilayah Kabupaten Grobogan guna menyiarkan kebaikan tentang hal-hal yang berkenaan dengan keluarga berencana.

Bertempat di Jalan Gatot Subroto, Purwodadi, Bupati Grobogan Sri Sumarni melepas keberangkatan mopen, Jumat (28/6). Berseragam olahraga lengkap, Sri Sumarni beserta tamu undangan yang hadir melepas keberangkatan rombongan mopen yang hendak roadshow di wilayah Kabupaten Grobogan.

Rombongan mopen ini melakukan roadshow sekaligus melakukan kegiatan bakti sosial diantaranya penyerahan bantuan 98 set seragam SD dan tas sekolah, pelayanan KB Keluarga Miskin dan penyerahan 35 paket sembako kepada para lansia dan dipusatkan di Desa Suwatu, Kecamatan Gubug.

Di tempat yang sama juga diselenggarakan dialog interaktif sosialisasi pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan 1000 HPK yang diikuti 100 orang dengan narasumber Nurul Indriyani, Duta PUP yang juga perempuan asal Desa Padang, Kecamatan Tanggungharjo.

Menurut Direktur Advokasi BKKBN Jawa Tengah Sugiyono mengatakan, saat ini mobi penerangan BKKBN masih diperlukan kendati pergeseran tata nilai dalam penyebaran informasi melalui media sosial dan media konvensional lebih cepat.

“Mobil penerangan BKKBN ini masih diperlukan, meskipun saat ini terjadi pergeseran tata nilai dalam media sosial, kemudian media konvensional tetapi mobil penerangan dengan kader kelompok tetap diperlukan agar semakin besar,” ujar Sugiyono.

Pihaknya menambahkan, adanya revolusi industri, BKKBN mempunyai kebijakan menyikapi dengan menanamkan nilai-nilai delapan fungsi keluarga supaya anak-anak tetap konsisten terhadap fungsi keluarga, fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan, sosial kebudayaan, ekonomi serta reproduksi.

“Dengan harapan, kedelapan fungsi ini tertanam di hati sanubari anak-anak. Bahkan, orang tua yang dulu membangun anak-anak mereka dengan lagu-lagu tradisional, dengan adanya revolusi industri di lingkungan, alangkah baiknya tetap mengutamakan keluarga,” tambah Sugiyono.

Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni menjeaskan, meski dalam kondisi berbagai tugas, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Grobogan juga mengingat kembali bahwa keluarga merupakan unit terkecil daam tatanan kehidupan.

“Kegiatan hari keluarga nasional ke 26 ini dan hari anak nasional tahun 2019 tingkat provinsi merupakan salah satu rangkaian yang tepat sasaran dan tepat guna mengingat kegiatan tersebut positif bagi anak-anak,” ungkap Sri Sumarni.

suarabaru.id/Hana Eswe.