blank
Salah satu jajanan tradisional yang dijajakan di objek wisata Sejuta Akar.(Foto: dok)

SEBAGAI daerah tujuan wisata yang baru hadir 2 tahun lalu,  objek wisata Telaga Sejuta Akar Margokerto,  Bondo, Jepara, perkembangannya cukup pesat.

Kini objek wisata berbasis alam ini mampu menarik perhatian wisatawan bukan saja dari Jepara,  tetapi dari Kudus,  Pati,  Semarang dan kota lain.

Bahkan menjadi ikon wisata baru yang menawarkan kesejukan dan eksotika alam, walaupun letaknya tidak jauh dari Pantai Bondo.

Kesejukan alam ini terjaga karena objek wisata ini terdiri atas sebuah danau yang dikelilingi 28 pohon beringin karet yang telah berusia ratusan tahun.

blank
Pengunjung tengah menikmati berperahu bersama.(foto: dok)

“Pohon utamanya telah mati dan pohon yang ada sekarang adalah pohon yang terbentuk dari akar yang jumlahnya sangat banyak. Karena itu kami  beri nama Telaga Sejuta Akar,” ujar Winarso,  marketing objek wisata ini.

Menurut Winarso, objek wisata konservasi yang berada di atas tanah negara seluas 0.9 ha ini memiliki setidaknya 5 fungsi yaitu pendidikan,  pertanian,  perikanan,  pariwisata dan pengembangan perekonomian masyarakat.

“Namun kami tetap menjadikan alam dan tradisi sebagai basis pengembangan” ujar Winarso.

Secara bertahap pengelola telah mulai mengembangkan kawasan ini dengan festival mata air,  atraksi flying fox,  sepeda melayang,  perahu,  spot foto dan kuliner.

Pasar Jajanan 

Untuk menambah daya tarik serta trend masyarakat, menurut Winarso pengelola telah membuka Pasar Jajanan Tradisional.

“Pasar jajanan yang berisi makanan khas Jawa dan pedesaan ini akan dibuka sebulan dua kali yaitu setiap hari Minggu,  minggu pertama dan ketiga mulai jam 09.00,” ujar Bambang Sungkoro Sejati,  salah satu pengelola pasar tersebut.

blank
Pengunjung tengah menikmati jajanan tradisional disajikan di lokasi tersebut.(Foto: dok)

Dengan pengembangan kuliner ini,  objek wisata ini dapat menjadi media untuk pengembangan ekonomi warga.

“Untuk awal pengembangan, yang mambuka lapak ada 30 kelompok yang terdiri atas warga, PKK,  Karang Taruna dan organisasi lain yang ada disekitar Telaga Sejuta Akar,” tambah Bambang SS.

Ia berharap melalui pasar jajanan ini,  masyarakat kembali mencintai budaya lokalnya. Sebab budaya itu menarik pengunjung dan dapat menghidupi pelaku usahanya. (SuaraBaru.id/ HD)