blank
Pimpinan dan Yayasan IAINU Kebumen bersalaman dengan para dosen dan karyawan pada Silaturahmi Sabtu 15/6. (Foto:Suarabaru.id/War)

KEBUMEN – Keluarga besar Civitas Akademika IAINU Kebumen Sabtu (15/6) kemarin menggelar silaturahmi di kediaman Wakil Rektor I Fikria Najitama MSi di Jl HM Sarbini, Kelurahan Bumirejo.

Acara sederhana namun meriah itu dihadiri semua unsur perguruan tinggi. Mulai Sekretaris Dewan Pembina Penyelenggara Pendididikan NU Kebumen Drs H Bambang Sucipto MPdI, Pengurus Yayasan IAINU Kebumen Salim Wazdy MPd dan H Muhdir MPdI, Rektor IAINU Kebumen DR Imam Satibi MPdI, Wakil Rektor II Faisol MAg, para dekan, dosen beserta karyawan.

Bahkan para istri dan keluarga karyawan juga ikut hadir pada silaturahmi tersebut. Termasuk Ketua Alumni IAINU Kebumen Mustolih MPd MPdI. Acara diisi siraman rohani singkat oleh KH Ali Muin MPd SQ.  Diawali dengan pembacaan Surat Al Fatikah dan Tahlil yang dipimpin dosen senior Drs KH Hartono MPdI dan sambutan tuan rumah Fikria Najitama.

Rektor IAINU Kebumen  Imam Satibi menyatakan, silaturahmi tersebut  telah menjadi tradisi dan digelar bergiliran di rumah para pimpinan. Hal tersebut sebagai wujud silaturahmi. Sebab pada dasarnya silaturahmi untuk membangun sinergi dan komitmen baru agar lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pihaknya sengaja mengundang semua jajaran baik Yayasan, dosen, karyawan dan segenap keluarga atau istri dan suami guna membangun interaksi dan hubungan kekeluargaan yang lebih hangat.”Semestinya yang datang ke rumh satu per satu saya dan pimpinan. Namun kita sama-sama memiliki kesibukan sehingga kita pilih satu tempat  secara bergiliran,”tandas Imam.

Bangun Masjid

Rektor juga memohon doa restu dan dukungan terwujudnya pembangunan Masjid Inklusif IAINU Kebumen. Peletakan batu pertama masjid telah dilakukan beberapa hari lalu. Masjid di tengah kampus itu didanai dari bantuan Kemenag dan CSR Bank BNI Kebumen. Namun masih kurang karena untuk selesai lantai satu diperkirakan menelan dana Rp 750 juta dan sampai selesai lantai 2 Rp 1,2 Miliar.

Sekretaris Pembina Yayasan Penyelenggara Pendidikan NU Kebumen Bambang Sucipto yang juga kepala Kemenag Kabupaten Purworejo mengingatkan, setelah sebulan penuh menjalankan Ibadah Puasa yang berat, ditutup dengan Idul Fitri dan dilanjutkan tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan selama bulan Syawal. Tradisi silaturahmi dan syawalan yang khas Indonesia itu perlu terus dilestarikan. Sebab meskipun Allah memiliki hak prerogratif mengampuni dosa manusia, secara individu kesalahan antarmanusia hanya bisa dihapus bila sesama insan tersebut saling bermaafan.

Menurut Bambang, setelah menjalankan Puasa dan memasuki hari yang Fitri, Allah melalui Rasul Muhammad SAW mengingatkan manusia agar terus meningkatkakan ibadah dan ketaqwaan. Beberapa hikmah Puasa dan  Idul Fitri yakni menuntut manusia meneguhkan sikap jujur, murah senyum, mau bersedekah dan tetap membina silaturahmi.

Senada dengan itu KH Ali Muin dalam tausiyah singkatnya mengingatkan semua pihak untuk terus menjaga kejujuran, ketaqwaan dan kemuliaan. Bahkan sikap kesolehan setiap manusia  dinilai dari kejujurannya.” Mari dengan Idul Fitri dan Syawalan ini kita terus pupuk kredibilitas dan sikap jujur kita di setiap langkah, niat dan tindakan,”ujar Kiai Ali Muin.

Suarabaru.id/Komper Wardopo