blank
Suasana keakraban tampak dalam acara silaturrahmi jajaran Kodim 0707/Wonosobo di kediaman KH Khaedar Idris. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Memanfaatkan waktu akhir perayaan Idul Fitri 1440 H, Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli SE melakukan safari silaturahmi ke beberapa tokoh agama dan ulama yang ada di kota pegunungan ini.

Safari silaturrahmi dilakukan guna menjalin komunikasi dan memohon maaf kepada tokoh agama dan ulama, bila selama ini, jajaran Kodim 0707/Wonosobo dalam menjalankan tugasnya masih banyak kekurangan dan kesalahan.

Selain itu, Dandim 0707 juga mohon doa dan dukungan agar dalam menjalankan tugas negara, jajaran TNI yang ada di Wonosobo senantiasa diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran sehingga bisa tetap menjaga persatuan dan kesatuan warga.

Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli SE dalam safari silaturrahmi tersebut mengajak jajaran Perwira Staf dan 15 Danramil yang ada di Wonosobo. Silaturahmi dilakukan ke pengasuh PP Al Manshur Kauman Wonosobo KH Khaedar Idris.

Safari silaturrahmi juga dilakukan ke Ketua MUI Wonosobo Dr KH Mukhottob Hamzah MM di Kalibeber, pengasuh PP Al Mubarok Manggisan Manggisan, Rois Syuri’ah PCNU Wonosobo KH Abdul Khalim di Surengede Kertek dan Ketua Tanfidziyah PCNU Dr H Ngarifin Shidiq M PdI.

Menurut Fauzan Fadli, setelah satu bulan umat Muslim melaksanakan ibadah puasa, maka tiba saatnya merayakan lebaran. Dalam tradisi merayakan Idul Fitri di Indonesia ada sebuah tradisi yang sangat baik yakni silaturahmi ke beberapa tokoh agama dan ulama.

“Saya selaku Dandim 0707 Wonosobo dan jajarannya menyampaikan banyak terima kasih kepada tokoh agama dan ulama yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung menciptakan kondusifitas di wilayah wonosobo”, katanya, Sabtu (15/6).

blank
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli SE disambut pengasuh PP Al Manshur Kauman KH Khaedar Idris. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Aman dan Damai

Terkait proses sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Fauzan Fadli juga minta bantuan kepada tokoh agam dan ulama yang ada di Wonosobo untuk menciptakan daerah di kota dingin ini supaya tetap aman dan damai.

“Biarlah permasalahan sengketa Pilpres diselesaikan oleh pihak yang berwenang. Serahkan semua proses hukum sesuai undang-undang (UU) atau peraturan yang berlaku. Siapa pun presiden dan wakil presiden yang ditetapkan MK harus diterima semua pihak,” katanya.

Fauzan Fadli mengajak semua elemen masyarakat di bulan yang fitri ini, untuk dijadikan sebagai sarana menghilangkan perbedaan pendapat, rasa dendam dan sakit hati. Rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan sudah waktunya dirajut kembali.

“Perpecahan antaranak bangsa tidak ada manfaatnya. Justru hanya akan menimbulkan luka. Perbedaan mendapat di antara warga dan elit politik memang sebuah keniscayaan. Tapi beda padangan tidak harus terus-menerus dipelihara dan musti disudahi,” tandasnya.

KH Khaedar Idris menyampaikan ucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan dari Kodim 0707/Wonosobo. Silaturrahmi tersebut diharapkan akan semakin menjalin kebersamaan yang harmonis antara ulama dan umara’ di Wonosobo.

“Ini sangat baik bagi ketenangan dan kedamaian di masyarakat. Karena antara ulama dan umara (pemerintah) bisa berjalan bersama dan saling mengisi. Silaturrahmi sangat banyak manfaatnya karena akan merekatkan tali persaudaraan,” sebutnya.

Dengan silaturrahmi, imbuh KH Khaedar, akan terjadi tukar menukar informasi. Situasi dan kondisi politik dan sosial kemasyarakatan bisa diketahui bersama-sama. Antara ulama dan umara akan saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang ada.

“Dengan kujungan anggota TNI ke para ulama, rakyat yang melihat akan merasa aman dan damai. Apabila terjadi permasalahan di masyarakat akan bisa diatasi secara bersama-sama. Dengan rasa aman, rakyat bisa beraktifitas dengan nyaman,” pungkasnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka