blank
Jamaah salat Ied memenuhi ruas jalan protokol depan Makodim 0728 Wonogiri. Di tempat ini, Ketua PD Muhamadiyah Kusman Toha tampil menjadi khotib. Ikut hadir Dandim 0728 Letkol (Inf) M Heri Amrulloh.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kejujuran menjadi pangkal untuk meraih kemakmuran, meraih keadilan, dan meraih kemajuan bangsa. Jujur menjadi sumber kebaikan, menuju hidup bahagia dan meraih surga. Sebaliknya, ketidakjujuran akan mendatangkan ketidakbahagiaan, dan menjadi sumber kehancuran bangsa.

Demikian ditegaskan oleh Drs H Kusman Toha MPd, Rabu pagi (5/6), saat tampil menjadi khotib dalam salat Idul Fitri 1440 H di depan Makodim 0728 Wonogiri. Kusman, Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhamadiyah Wonogiri ini, mengajak jamaah salat Ied untuk dapat menjadikan nilai-nilai kejujuran sebagai pembentukan karakter dalam berbangsa dan bernegara. ”Melalui saum di Bulan Ramadan, umat Islam menjalani pengendalian diri untuk menumbuhkan karakter yang jujur,” tegasnya.

Puasa sebulan di Bulan Ramadan, tandas Kusman, menjadikan pribadi-pribadi umat yang meningkat ketakwaannya, untuk menjadi insan yang mutakin, dalam upaya menggapai peningkatan nilai-nilai kebaikan. Ibarat ulat yang menjalani puasa untuk menjadi kempompong, sebelum kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

Menurut Kusman, ketidakjujuran hanya akan melahirkan ketidakbahagiaan, menjadikan negara tidak makmur dan tidak adil. Ketidakjujuran melahirkan koruptor, penjahat, penipu, pencopet. Terkait dengan pasca-Pemilu serentak 2019, Kusman, mengatakan, pesta demokrasi di Tanah Air tersebut telah diwarnai dengan adanya ketidakpuasan dari sebagian bangsa. Menyikapi hal ini, diserukan kepada semua umat untuk mampu merajut kembali benang yang kusut. Selanjutnya tetap bersikap teguh dalam membangun kebersamaan, demi persatuan dan kesatuan bangsa. ”Mantapkan ukhuwah Islamiah dan hindari konflik. Ingatlah hidup kita tidak lama,” tegasnya.

Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Wonogiri, Rabu (5/6), menetapkan lima lokasi di wilayah Kota Wonogiri untuk ajang salat Ied serentak. Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonogiri, Ustadz Mursyidi Muhamad, menyatakan, lima lokasi yang ditetapkan PHBI untuk salat Ied tersebut berada di halaman Masjid Besar At Taqwa depan Kantor Bupati  Wonogiri, di Lapangan Pringgondani Wonokarto, di Lapangan Bantarangin Wonoboyo, di Lapangan Sukorejo depan Polres Wonogiri yang lama, dan di depan Makodim 0728 Wonogiri.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Drs Subadi MSi, tampil menjadi khotib di salah Ied yang digelar di halaman Masjid Besar At Taqwa Wonogiri. Kemudian salat Ied di depan Makodim 0728 Wonogiri, menampilkan khotib Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhamadiyah Kabupaten Wonogiri, Drs Kusman Thoha MPd, dan Imam Muhamad Yusyfarijal Ma’ruf.

Salat Ied di Lapangan Sukorejo, menampilkan Khotib Agung Syaifullah Umar LC dan Imam Dahlan Alwi. Untuk salat Ied di Lapangan Pringgondani Wonokarto menampilkan Imam Jumadi LC dan Khotib Seno Hadi Sumitro. Di Lapangan Bantarangin Wonoboyo, Imam dipercayakan kepada Abdi Sambodo Al Hafidz dan Khotib Drs H Aliudin. Untuk imam dan khotyib di Lapangan Sukorejo dipercayakan kepada Muhamad Yusfarijal Ma’rufm dan Dahlan Alwi.(suarabaru.id/bp)