blank
Sapa Pengunjung: Kasubsie Layanan Tahanan Rutan Klas IIB Purwodadi Heri Dwi Siswanto menyapa para pengunjung yang tengah membezuk anggota keluarga mereka yang menjadi warga binaan di rutan tersebut. Acara ini juga dikhususkan sebagai ajang silaturahmi antar rutan dengan keluarga warga binaan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Momen lebaran juga terasa di dalam Rutan Klas IIB Purwodadi, Rabu (5/6). Di hari pertama lebaran, rutan yang berada di jalan R. Suprapto Purwodadi ini berbeda dari hari biasanya. Sebuah tratak terpasang di depan loket pintu antrean dan di lapangan dalam.

Penjagaan ketat dari petugas kepolisian juga terlihat di tempat tersebut. Mereka mengawal dan menjaga kegiatan silaturahmi pembezuk dengan warga binaan yang ditampung dalam rutan tersebut.

Rutan klas IIB Purwodadi sengaja memberikan kenyamanan bagi para pembezuk di hari nan fitri ini. Hal tersebut diungkapkan langsung Kasubsie Layanan Tahanan Heri Dwi Siswanto.

“Pagi ini dalam rangka Idul Fitri, kami dari Rutan Klas IIB Purwodadi mengadakan kegiatan salat id bersama para warga binaan. Kemudian, selesai salat id kami juga mengumumkan pemberian remisi kepada 87 napi di hari raya Idul Fitri ini. Dari jumlah tersebut, RK I ada 85 orang dan yang RK II dalam arti remisi bebas dan langsung pulang ada dua orang. Dan di momen lebaran ini kami buka layanan di hari pertama, kedua dan ketiga dari pukul 08.00-15.00 WIB,” jelas Heri, sapaan akrab Heri Dwi Siswanto saat ditemui suarabaru.id di rutan tersebut.

Heri menjelaskan di hari pertama lebaran ini, pelayanan ini berjalan dengan aman dan lancar. Adanya tratak di tengah lapangan dalam rutan tersebut juga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung untuk melepas rindu bersama anggota keluarganya yang menjadi tahanan di lapas tersebut.

Dari ratusan pengunjung yang mendatangi rutan tersebut, Yuyun merupakan pengunjung yang menengok kerabatnya di rutan tersebut. Menurut Yuyun, adanya fasilitas ini meski harus lesehan, tetapi ia dan keluarganya dapat melepas rindu bersama.

“Senang, nyaman dan berterima kasih kepada rutan klas IIB yang sudah memberikan perhatian bagi kami para pengunjung yang membezuk kerabat kami di sini. Ke depannya, semoga juga lebih baik meski waktunya hanya sebentar tapi kami benar-benar merasakan kenyamanan dengan pelayanan dan sapaan hangat para petugas,” ujar perempuan yang tinggal di Nglejok, Purwodadi ini.

Dalam pelayanan ini, rombongan yang dapat masuk dibatasi yakni antara 5-10 orang. Lebih dari jumlah tersebut, pihak rutan klas IIB Purwodadi ini tidak memperbolehkan masuk.

Langkah itu diabail sebagai antisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para petugas rutan memeriksa satu per satu bawaan para pengunjung dengan alat pendeteksi logam.

blank
Tunggu Giliran: Kerabat warga binaan yang hendak membezuk tengah menunggu giliran untuk masuk. Sebelumnya, mereka sudah melakukan pendaftaran secara online agar dapat berkumpul bersama seorang anggota keluarganya di hari Idul Fitri. Foto: Hana Ratri.

“Satu rombongan maksimal 10 orang dan seperti biasanya para pengunjung juga diperiksa mulai dari barang dan larangan untuk membawa ponsel atau kamera. Ini merupakan arahan yang sudah diberlakukan oleh pimpinan,” jelas Heri.

Jangan Ulangi Kesalahan Lagi

Di hari raya Lebaran ini, Heri mengharapkan kepada para warga binaan rutan klas IIB agar lebih baik di masa yang akan datang. Pihaknya juga meminta kepada para napi agar merenungi makna peringatan idul fitri ini dan kedepannya tidak melakukan kesalahan lagi.

“Harapan lebih baik ke depan untuk warga binaan, rutan lebih baik lagi untuk melakukan pendekatan sehingga mereka tidak lagi mengulangi kesalahannya yang pernah dilakukannya dulu,” pungkas Heri.

suarabaru.id/Hana Eswe.