blank
Antusias: Masyarakat Desa Pengkol antusias melihat arak-arakan takbir keliling melintasi seluruh wilayah Desa Pengkol. Takbir keliling tahun ini ramai dari tahun sebelumnya dan menarik minat masyarakat setempat untuk menonton. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Pelaksanaan takbir keliling di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah tentu saja menyita perhatian masyarakat. Tak terkecuali di wilayah Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan. Momentum menyambut datangnya Idul Fitri 1440H/2019 yang akan jatuh pada Rabu (5/6) esok disemarakkan dengan takbir keliling yang sangat istimewa dan berbeda dari tahun sebelumnya.

Sebanyak lima RW yang ada di desa ini masing-masing mengeluarkan maskot terbaiknya. Maskot tersebut kemudian diarak keliling desa dengan menggunakan truk engkel dan pikap. Arak-arakan ini juga melibatkan pengendara roda dua dan roda empat. Ratusan orang terlibat dalam pawai tersebut.

Perbedaan takbir keliling tahun ini yaitu adanya perlombaan maskot antar-RW. Maskot yang terbaik akan dipilih menjadi juaranya. Menurut Kepala Desa Pengkol Sugiharto mengungkapkan, keistimewaan dari pelaksanaan takbir keliling ini melibatkan para perantau yang bekerja di Korea Selatan. Sebagian dari mereka ada yang sudah pulang kampung ke desa di suasana Idul Fitri ini.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan takbir keliling yang diikuti lima RW wilayah Desa Pengkol. Kegiatan ini bekerja sama dengan paguyuban anak rantau yang bekerja di Korea Selatan. Bersyukur, kegiatan ini akhirnya bisa berjalan lancar, aman dan terkendali berkat adanya bantuan dari instansi kepolisian,” kata Sugiharto.

Berbagai ornamen maskot ini dipertunjukkan di hadapan masyarakat. Para peserta takbir keliling ini memulai pawai sekitar pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.30 WIB. Mereka berasal dari berbagai kalangan usia tersebut menempuh rute lima dusun yang ada di Desa Pengkol tersebut.

Antusiasme masyarakat setempat lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Mereka berkumpul di beberapa titik untuk menikmati pawai tersebut. Sesekali, bunyi petasan kembang api terdengar namun suasana tetap kondusif.

Sugiharto menjelaskan, kegiatan ini nantinya akan menjadi kegiatan rutin tahunan. Tujuannya agar masyarakat Desa Pengkol lebih bersemangat. Terutama untuk kalangan anak-anak.

“Ini akan jadi kegiatan rutin tahunan setiap malam takbiran supaya masyarakat Desa Pengkol ini menjadi bersemangat,” tutur Sugiharto di sela-sela kegiatan tersebut.

Kepolisian Sigap Amankan Takbir Keliling

Kesibukan tidak hanya milik peserta yang mengikuti takbir keliling ini tetapi juga anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas Penawangan. Dua orang aparatur negara, masing-masing satu orang Babinsa dan satu orang Bhabinkamtibmas menjalankan tugasnya menjaga keamanan selama pawai berlangsung.

blank
Turun ke Jalan: Kapolsek Penawangan AKP Sapto turun ke jalan setelah mengetahui adanya kemacetan akibat takbir keliling ini di Desa Duwari. Meski sempat diwarnai kemacetan, pelaksanaan kegiatan ini akhirnya berjalan lancar. Foto: Hana Eswe.

Di sela-sela pengamanan wilayah desa tersebut, Kapolsek Penawangan AKP Sapto berkesempatan untuk patroli memantau jalannya arak-arakan takbir keliling. Bahkan, AKP Sapto dan anggotanya terpaksa turun ke jalan melakukan pengaturan lalu lintas saat terjebak macet di Dusun Duwari. Banyaknya jumlah masyarakat yang menonton pawai tersebut, AKP Sapto mengungkapkan secara umum pelaksanaan takbir keliling ini terpantau aman, tertb dan terkendali.

“Secara umum pelaksanaan takbir keliling di wilayah Desa Pengkol pada khsusnya dan seluruh Kecamatan Penawangan ini terpantau aman, tertib dan terkendali. Warga sangat antusias mengikuti dan menyaksikan takbir eliling tetapi bisa menjaga ketertiban selama pelaksanannya,” ujar Kapolsek, saat dikonfirmasi.

Saat dimintai keterangannya mengenai banyaknya masyarakat yang menggunakan petasan pada saat malam takbiran ini, AKP Sapto mengimbau agar masyarakat menggunakan kembang api saja.

Di sisi lain, pihaknya juga meminta agar masyarakat menjaga kondusifitas wilayah masing-masing. Terutama pada saat menjelang lebaran esok.

“Inti yang paling penting yaitu jaga rasa persaudaraan di hari raya ini,” pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Kedungjati ini.

suarabaru.id/Hana Eswe.