blank
Pengiriman gas melon (gas bersubsidi tiga kilogram) ke pangkalan-pangkalan berjalan lancar dan normal. (Foto : SB-Ist)

BLORA – Menjelang Idul Fitri 1440 Hijriyah (H-1), Senin (3/6), pasokan gas rumah tangga atau biasa disebut gas melon, tetap aman. Dengan demikian ibu rumah tangga, home industry, penjualan makanan, tak perlu khawatir.

“Distribusi gas rumah tangga berbagai level berjalan lancar, harga juga terkendali baik,” jelas Ketua Hiswana Migas Wilayah Pati, Suma Novendi, Senin (3/6).

Kondisi gas rumah tangga aman tidak hanya di Blora, kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Pati juga lancar, tidak ada gejolak kelangkaan barang.

Menurutnya, gas bersubsidi 3 kilogram (gas melon), 5,5 kilogram (bright gas), tabung 12 kilogram nonsubsidi di masyarakat sejauh ini tercukupi dengan baik.

“Tidak ada laporan ke kami tentang kelangkaan barang, semua berjalan normal, harga juga terkendali,” kata Suma Novendi.

Aktivis olahraga asal Cepu ini berharap, kondisi tersebut bisa terjaga hingga saat hari H Lebaran, pasca Lebaran dan waktu seterusnya..

Aktif Memantau

Suma menyampaikan terima kasih kepada para pihak seperti Pemkab, Kepolisian, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang selama ini ikut aktif membantu memantau distribusi gas, dan harga di lapangan.

Seperti diberitakan Minggu (26/5), Ketua Hiswana Migas Wilayah Pati, Suma Novendi, memastikan pasokan gas elpiji melon (3 Kg/bersubsidi), dan nonsubsidi di Blora selama Ramadhan dan Lebaran aman.

Untuk keperluan itu, pihaknya berkoordinasi dengan Pertamina dan Pemkab Blora, bahwa selama Ramadhan ada penambahan setok elpiji secara fakultatif sekitas 15.120 tabung.

Selain distribusi lancar, harga gas melon di 16 kecamatan di kabupaten penghasil jayu jati ini juga aman, tidak ada gejolak harga tinggi yang memberatkan warga.

Menurut Suma, untuk kebutuhan menjelang dan selama Ramadhan kuota gas bersubsidi di Blora pada April 2019 ditambah 5.500 tabung (1,1 persen) fakultatif dari kuota reguler 487.760 tabung perbulan.

Pada Mei 2019, kuota gas melon reguler 507.360 tabung per bulan, dan mendapat tambahan kuota 15.120 tabung (3,0 persen) fakultatif dibagi untuk tujuh agen dan dikirim ke pangkalan-pangkalan se-Blora.

Pemkab bersama institusi terkait selalu memantau distribusi dan harga gas elpiji, sehingga jika ada kelangkaan pasokan serta gejolak harga, secara bersama-sama bisa cepat mengambil langkah antisipasi.

suarabaru.id/Wahono