blank
Jembatan Bengawan Solo di Cepu-Padangan, satu-satunya jembatan yang menghubungkan Jatim-Jateng di aliran Bengawan Solo. Foto: Info Blora

BLORA – Pemkab Blora dan Pemkab Bojonegoro, menyepakati pembangunan jembatan Bengawan Solo baru di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan (Jateng) nyambung ke Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho (Jatim).

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS), antara Kepala DPUPR Blora Samgautama Karnajaya dengan (Plt) Kepala DPU-BMPR Bojonegoro Nur Sujito, Rabu (29/5).

Penandatanganan PKS pembangunan jembatan penghubung dua kabupaten beda provinsi tersebut, disaksikan Bupati Blora H. Djoko Nugroho, dan Bupati Bojonegoro Hj Anna Muawanah.

Hadir Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, Sekda Komang Gede Irawadi, para Asisten, Kepala OPD se-Kabupaten Blora dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait Kabupaten Bojonegoro.

Bupati Djoko Nugroho menyambut positif dukungannya pembangunan jembatan yang nantinya diberi nama Jembatan Lume (Luwihaji-Medalem), diambil dari nama dua desa lokasi pembangunannya.

“Alhamdulillah, acara ini ibarat THR menjelang akhir Ramadhan,” tandasnya di ruang pertemuan Setda Blora.

blank
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Bupati Blora H. Djoko Nugroho, tanda tangan saksi rencana pembangunan jembatan antarkabupaten penghubung dua provinsi. Foto : Hms-Setbla

Pemkab Bojonegoro

Menurutnya, penandatanganan ini adalah kabar bagus dua Pemerintah Kabupaten (Pemkab), sekaligus sebuah komitmen baru pembangunan jembatan Lume yang rencananya dibangun pada 2020.

“Jembatan akan dibangun pada 2020, dan dibiayai Pemkab Bojonegoro,” tambah Djoko Nugroho.

Keberadaan jembatan yang akan melintang diatas Sungai Bengawan Solo, lanjutnya, sudah lama jadi impian warga Blora selatan, yakni Kecamatan Kradenan, Randublatung, Kedungtuban dan Jati.

“Selama ini, warga kami di kawasan Blora selatan ketika ingin ke Ngawi harus mutar puluhan kilometer lewat Cepu-Padangan,” beber Bupati Blora.

Sementara itu Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, juga menyampaikan hal yang sama, bahwa pembangunan jembatan antarkabupaten di dua provinsi ini salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat.

“Alhamdulillah ikhtiar kita bersama sudah sampai tahap penting. Ini wujud pelayanan kepada seluruh masyarakat perbatasan Jateng-Jatim,” jelasnya.

Anna menambahknan, penandatangan ini tindaklanjut kerja sama pengembangan wilayah perbatasan Wiranegoro (Ngawi-Blora-Bojonegoro) yang beberapa waktu lalu diteken Pemkab Ngawi, Blora dan Bojonegoro.

Diberitakan sebelumnya, rencana ini sudah beberapa kali dilakukan pembahasan antara Pemkab Blora dan Bojonegoro, terakhir pada November 2018 di lokasi rencana pembangunan jembatan baru tersebut.

Suarabaru.id/Wahono