blank
Bupati HM Tamzil saat menyerahkan insentif kepada perwakilanketua RT dan RW

KUDUS – RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Kudus.

Menurut Bupati Kudus H.M. Tamzil, ketua RT dan RW menjadi garda terdepan dalam pelayanan masyarakat di tingkat desa. Pernyataan tersebut disampaikan saat menyerahkan insentif sekaligus bersilaturahmi dengan seluruh ketua RT dan RW kecamatan Jekulo, Mejobo, dan Undaan yang diselenggarakan di Balai Desa Hadipolo, Balai Desa Kirig, dan Aula PKK kecamatan Undaan pada Senin (27/5) siang.

Insentif yang diambil dari 30 persen APBDes tersebut merupakan apreasiasi H.M. Tamzil kepada RT dan RW yang telah melayani masyarakat dengan baik.

Para RT dan RW diberikan insentif sebesar satu juta rupiah hingga 3,3 juta rupiah per tahun tergantung kemampuan dana desa masing-masing.

H.M. Tamzil meminta maaf karena kemampuan APBD Kudus untuk pengurus RT dan RW masih sebatas memberikan insentif setahun sekali. Namun, pihaknya berjanji akan terus mengevaluasi APBD 2020 sehingga insentif untuk RT dan RW tahun depan dapat naik.

blank
Ketua RT dan RW merupakan wajah pemerintah dalam melayani masyarakat Kudus

“Saya tahun ini memang berencana silaturahmi dengan para ketua RT dan RW se-Kabupaten Kudus. Saat ini pas sekali momennya saat bulan Ramadan, sehingga insentifnya bisa digunakan untuk persiapan hari raya Idul Fitri.”

”Meskipun baru bisa memberikan setahun sekali, namun saya meminta agar pengurus RT dan RW tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat. Saya bersama Bapak Agus Budi Satriyo Asisten I Sekda, Bappeda, dan Kadinas PMD akan mengevaluasi APBD 2020 sehingga insentif bapak dan ibu dapat naik. Kami belum bisa memberikan insentif sebulan sekali, tapi Insya Allah akan terus kami tambah besarannya setiap tahun,” ujarnya.

Selain itu, H.M. Tamzil berharap setiap warga yang membutuhkan surat pengantar administasi harus mendapatkan izin maupun pengantar dari RT dan RW terlebih dahulu. Pasalnya, RT dan RW merupakan organisasi yang lingkupnya paling kecil dalam desa, sehingga lebih mengetahui kondisi dan sikap setiap warganya.

“Semua pengantar administrasi tidak boleh langsung ke desa, harus minta surat pengantar RT dan RW terlebih dahulu. Bapak RT dan RW merupakan filter terdepan dalam administrasi, yang tahu persis sikap warganya seperti apa, jadi tidak boleh dilewati begitu saja. Biar para warga mengenal dan mengapresiasi ketua RT dan RW,” tuturnya.

blank
Bupati HM Tamzil minta RT dan RW tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat

Tak hanya memberikan pelayanan kepada masyarakat, para RT dan RW diminta selalu memperhatikan permasalahan yang dihadapi warganya. Baik permasalahan kesehatan, sosial, ataupun kebencanaan.

RT dan RW diminta melaporkan kepada pihak berwajib apabila ditemukan warga yang tidak dikenal asal usulnya maupun mencurigakan. Tugas mulia pengurus RT dan RW tersebut mendapat apresiasi dan semangat dari H.M. Tamzil. Keamanan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 di Kudus disebut kesuksesan dari para pengurus RT dan RW yang dapat menjaga keamanan para warga disamping penyelenggara Pemilu dan pihak berwajib.

“RT dan RW merupakan wajah pemerintah dalam melayani masyarakat Kudus. Saya juga berterima kasih kepada pengurus RT dan RW yang telah menjaga kedamaian Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 disamping KPPS dan Polsek. Sehingga Pemilu aman dan tidak ada kejadian yang menyimpang di Kudus,” ucapnya.

Sementara itu, H.M. Tamzil juga menyampaikan berbagai program, salah satunya akun “Lapor Tamzil”. Para warga dapat melaporkan pelayanan publik yang belum maksimal ke akun “Lapor Tamzil” baik melalui nomor WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram. Bahkan, H.M. Tamzil sempat memberikan pulsa 100 ribu rupiah kepada 10 ketua RT dan RW setiap kecamatan yang berhasil menghafalkan nomor WhatsApp Lapor Tamzil. (SuaraBaru.id)