blank

GROBOGAN – Ternyata tidak hanya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang mempergunakan sistem internet saat mengerjakan soal-soal ujian. Namun, untuk penilaian akhir semester (PAS) juga mengikuti perkembangan teknologi tersebut.

Dua sekolah yakni di SMA dan SMK Muhammadiyah Purwodadi mulai meninggalkan basis kertas dalam pelaksanaan PAS. Para siswa kini mengerjakan ujian tersebut dengan menggunakan smartphone berbasis android.

Kepala SMK Muhammadiyah Sugiyarto mengungkapkan, ujian berbasis android ini memang lebih efektif dan mengurangi jumlah sampah kertas. Di samping itu,

Siswa menjadi lebih termotivasi dan fokus dalam mengerjakan PAS tersebut.

“Pemanfaatan teknologi ini membiasakan siswa lebih bijak dengan mnggunakan ponselnya. Di samping itu, dengan adanya perubahan ini, para guru dan orang tua siswa dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Harapannya, para siswa menggunakan ponsel pintarnya sebagai sarana belajar dan memanfaatkan teknologi untuk menyongsong revolusi industri yang semakin maju ini,” kata Sugiyarto.

Di samping itu, adanya pemanfaatan ini secara langsung dapat menghemat biaya sebab tidak ada biaya untuk menyalin lembaran soal.

Sementara Wakil Kepala SMK Muhammadiyah, Imam Sulistiyonohadi mengungkapkan, sebelum pelaksanaan PAS ini, pihaknya menggelar percobaan sebanyak dua kali. Awal mula yakni dilakukan pada siswa kelas XII dalam ujian mata pelajaran ciri khusus pendidikan Muhammadiyah.

“Waktu kelas XII kemarin, siswanya hanya 250 orang saja sehingga uji cobanya cukup cepat karena server kami mumpuni untuk melaksankan ujuan tersebut, Setelah itu, kami lakukan metode yang sama untuk PAS sebagai penilaian kenaikan kelas X dan XI. Tetapi, uji cobanya sampai lima kali,” jelas Imam Sulistyonohadi.

Dijelaskan Imam, kapasitas server yang seharusnya dapat mencakup 50 orang ternyata masih dinilai berat. Hal tersebut membuat  tim IT SMK yang berlokasi di Jalan R. Suprapto Purwodadi ini melakukan otak-atik agar menjadi lebih ringan. Pada uji coba ketiga, tim tersebut menemukan pengaturan yang pas. Setelah mendapatkan solusi, pihaknya menjalankan uji coba keempat dan kelima sampai akhirnya dapat dipergunakan pada PAS berbasis android mulai tanggal 20-28 Mei 2019.

“Dari 553 siswa yakni siswa kelas X dan XI, kami membagi dua gelombang. Gelombang pertama untuk kelas X pada pukul 08.00-10.00 WIB. Untuk gelombang kedua khusus kelas XI yang dimulai pukul 10.00 – 12.00 WIB,” kata Arbian Abdul Jamal, tim IT SMK Muhammadiyah.

Penggunaan metode PAS ini merupakan imbauan dari Dikdasmen Dewan Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jawa Tengah. Hampir SMK Muhammadiyah di Jawa Tengah sudah mempergunakan metode ujian dengan basis android untuk PAS.

“Kami menggunakan baru pertama, namun kedepannya kami akan mengembangkan lebih baik lagi. Terlebih pada sistem keamanan dari peretas,” pungkas Arbian, sapaan akrabnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.