blank
Jenazah korban Iwa Kartiwa (48) langsung dibawa ke Puskesmas Gubug untuk dilaksanakan pemeriksaan lanjutan pasca ditemukan tenggelam di sungai irigasi Jeketro - Kemiri, Kecamatan Gubug. Foto : dok BPBD. 

GROBOGAN – Dalam dua pekan, dua orang meninggal saat memancing di sungai yang mempunyai aliran air cukup deras. Hal tersebut menjadi perhatian Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih. Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta kepada masyarakat agar berhati-hati saat melakukan sesuatu yang berhubungan dengan alam.

“Sebagai manusia, tetap berhati-hati saat kita bermain dengan alam. Khususnya di daerah sungai yang cukup deras arusnya,” kata Endang, sapaan akrabnya.

Dalam dua pekan terakhir, dua orang dikabarkan tewas akibat tenggelam saat memancing. Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (10/5). Saat itu seorang pelajar bernama Benny Prasetyo (18) warga Dusun Sukoharjo RT 04 RW 04 Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh tengah memancing di Waduk Gambringan bersama dengan teman-teman sepermainannya.

Korban berenang ke tengah waduk untuk memancing di sebelah seleatan waduk tersebut. Saat sampai di tengah waduk, kaki kanan korban terlilit tumbuhan ganggang yang menyebabkan korban hilang dari permukaan. Teman-teman korban berupaya untuk menyelamatkannya dengan berenang di kedalaman 20 meter namun akhirnya mereka kembali ke titik awal karena derasnya aliran air di waduk tersebut.

Warga setempat bersama petugas dari Babinsa dan Babinkamtibmas setempat langsung mengadakan pencarian terhadap korban. Sejam kemudian, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Insiden kedua terjadi pada Kamis (16/5). Sekitar pukul 21.00 tim dari BPBD Grobogan mendapatkan informasi adanya orang tenggelam di sekitar pengairan sekunder Jeketro-Kemiri, tepatnya di Desa Mlilir, Kecamatan Gubug. Seorang korban bernama Iwa Kartiwa (48) warga RT 02 RW 02 Desa Mlilir ditemukan tewas.

Dari informasi yang dihimpun, korban berpamitan pada keluarganya sekitar pukul 10.00 WIB untuk mencari ikan. Saat maghrib tiba, korban belum juga kembali ke rumahnya.

“Infonya sekitar jam sepuluh pagi, korban pamit mau mencari ikan. Namun, setelah ditunggu sampai maghrib, korban tidak pulang juga. Akhirnya, warga setempat melakukan pencarian dengn menyisiri sungai Pengairan Sekunder Desa Mlilir,” jelas Endang.

Sekitar pukul 21.00 WIB, tim BPBD mendapatkan informasi tersebut langsung menuju lokasi dengan membawa peralatan SAR air. Sekitar pukul 22.30, perjuangan tim SAR membuahkan hasil. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Korban kemudian dievakuasi petugas gabungan dari BPBD, PMI, dan Polri bersama warga setempat. Setelah itu dibawa ke Puskesmas Gubug untuk pemeriksaan selanjutnya. Setelah itu, korban diserahkan kembali kepada keluarganya untuk dimakamkan sesuai adat setempat.

suarabaru.id/Hana Eswe.