blank
Ibu Negara RI ke-4 menyerahkan santunan ke beberapa kaum marginal dan penyandang disabiltas di Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Ibu Negara RI ke-4 Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid M Hum mengajak semua warga Indonesia untuk hidup rukun dan damai secara bersama-sama. Warga yang hidup di Indonesia adalah saudara. Sebagai saudara maka harus saling menghormati dan menghargai.

“Semua harus sadar setiap orang yang hidup dan tinggal di Indonesia merupakan satu bangsa. Sebagai satu bangsa maka harus selalu tolong-menolong, saling membantu, menghormati dan menghargai satu sama lain,” ujar istri mendiang KH Abdurrahman Wahid.

Hj Sinta Nuriyah mengatakan hal tersebut ketika hadir di acara “Silaturrahmi Kebangsaan dan Buka Bersama” bertema “Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoax” yang digelar Polres Wonosobo di halaman Mapolres setempat, Kamis (16/5), malam.

Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh umat beragama di Wonosobo. Ada umat Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Aliran Kepercayaan. Hadir pula penyandang disabilitas dan kaum marginal, seperti buruh gendong, pengamen dan anak jalanan.

Menurut Sinta, yang juga pendiri Yayasan Puan Amal Hayati itu, Indonesia punya Bhineka Tunggal Ika, yang punya arti meskipun berbeda-beda rakyat Indonesia tetap satu. Karena itu, tidak tepat jika sesama anak bangsa saling bermusuhan, membenci dan mengadu domba.

“Bhinneka Tunggal Ika itu yang mengikat Indonesia. Kenapa harus saling bermusuhan dan membenci hanya gara-gara rebutan kekuasaan. Beda pandangan dan pilihan politik itu biasa. Kenapa harus menebar kebencian dan saling menjatuhkan,” ucapnya.

Kapolres Wonosobo AKBP ABdul Waras SIK mengatakan acara silaturrahmi kebangsaan dan buka bersama ini sebagai ikhtiar untuk menyatukan anak bangsa, khususnya di Wonosobo. Usai pemilu serentak yang digelar 17 April 2019 lalu, sudah tidak ada lagi 01 dan 02.

“Yang ada sekarang adalah 03. Artinya apa? Warga harus kembali bersatu, rukun dan hidup damai. Pesta demokrasi telah berjalan aman, damai, jujur, adil dan demokratis. Tidak ada gunanya menebar kebencian dan menyebar hoaks karena pemilu sudah selesai,” serunya.

Abdul Waras mengaku sangat kagum dengan sosok Hj Sinta Nuriyah di usianya yang sudah sepuh, masih tetap tak bosan-bosan mengobarkan semangat kebangsaan di mana-mana. Semua tak lain hanya untuk tetap mempersatukan Indonesia.

“Saya sangat terkesan Ibu, dulu sewaktu lulus dari Akpol tahun 1999, yang melantik adalah Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Istana Negara. Saya jadi bisa melihat langsung Istana Negara”, kisahnya disambut senyum Sinta Nuriyah.

Sahur Bersama

Usai memberikan tausiyah dan buka bersama, Sinta sempat foto bareng dengan beberapa pengunjung yang hadir. Kaum marginal dan disablitas ingin mengabadikan pertemuan dengan istri KH Abdurrahman Wahid itu. Bu sinta juga sempat memberikan santunan kepada mereka.

Selama ini, Sinta Nuriyah yang merupakan tokoh pluralisme itu, terhitung sudah 20 tahun menggelar acara sahur dan buka bersama di seluruh pelosok nusantara selama bulan ramadan. Beliau melakukan hal tersebut sejak Gus Dur jadi Presiden ke-4 RI.

Sahur bersama, imbuh Sinta, tidak digelar di gedung mewah tapi di pinggir jalan, di kolong jembatan, di emper toko, di lokasi pembuangan sampah, di masjid, mushola, pesantren, panti asuhan dan juga di gereja, kelenteng dan vihara.

Sinta mengaku melakukan acara spesial di bulan suci dengan kaum dhuafa dan kelompok marginal, karena mereka juga merupakan bagian dari warga Indonesia. Mereka musti didekati dan diajak ngobrol karena merupakan bagian dari bangsa ini.

Menurut Sinta, Indonesia itu terdiri dari berbagai suku, ras, agama, warna kulit dan antar golongan. Jika yang ditebar fitnah dan kebencian, maka yang akan dituai adalah disharmonasisi. Tidak ada kerukunan di tengah permusuhan.

“Karena itu hentikan saling menghujat, menebar kebohongan apalagi hanya sekadar untuk berebut kursi kekuasaan. Kekuasaan itu tidak akan abadi kenapa harus diperebutkan dengan cara-cara yang tidak santun dan menjelekan satu sama lainnya,” pungkas Sinta.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka