blank
Pemkab Blora melantik dan mengambil sumpah janji 172 orang bidan dan guru mantan pegawai tidak tetap (PTT) yang diangkat pada April 2017. (Foto : Hms-Setbla)

BLORA – Pemkab Blora melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD),  Kamis (16/5), melaksanakan upacara pelantikan dan pengambilan sumpah-janji 172 pejabat fungsional bidan dan guru.

Prosesi pelantikan digelar di pendapa rumah dinas bupati setempat, dipimpin Sekda Komang Gede Irawadi, dengan diampingi Kepala BKD Blora, Anang Sri Danaryanto.

Hadir di acara itu, beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, antara lain pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan Lilik Hernanto, Kepala Dinas Pendidikan Hendi Purnomo, dan perwakilan Inspektorat.

 “Selamat kepada seluruh pejabat fungsional yang dilantik, pesan kami tingkatkan profesionalisme kerja dalam melayani masyarakat,” pesannya.

Khusus untuk para bidan, kata Komang, tugas berat dalam upaya pengurangan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi PR utama.

blank
Para pejabat yang dilantik saat disumpah.(Foto: dok)

Para pejabat yang dilantik saat disumpah.(Foto: dok)

PR Bersama

Menuruntya, pada 2018, AKI Blora masih tinggi, menempati posisi sepuluh besar di Provinsi Jawa Tengah, terinci AKI 13 kasus, AKB 148 kasus, dan kematian balita ada 17 kasus.  “Ini PR kita bersama, dan  harus bisa kita tekan,” tegas Sekda Blora.

Selain angka kematian ibu, bayi dan balita, Pemkab mencanangkan penurunan angka stunting yang angkanya juga masih cukup tinggi.
“Dua tugas besar ini harus menjadi perhatian bidan, apalagi bidan dan guru adalah pekerjaan yang mulia,” katanya.

Kepala BKD, Anang Sri Danaryanto  menerangkan jumlah pejabat fungsional yang dilantik ada 172 orang yang terdiri atas 171 orang bidan dan 1 orang guru.

Dijelaskan, mereka adalah CPNS dari pegawai tidak tetap (PTT) yang diangkat pada April 2017 sebagai pejabat fungsional, dan telah bekerja di sejumlah puskesmas, rumah sakit dan sekolah.

Suarabaru.id/Wahono