blank
Seluruh jajaran Ekuinda dan TPID dan stakeholder terkait diharapkan saling berkoordinasi untuk menciptakan rasa aman, nyaman, tertib di lingkungan masyarakat. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Bupati Grobogan bersama jajaran Ekuinda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengikuti rapat koordinasi persiapan menyambut Idul Fitri 1440 Hijriyah Tahun 2019. Rapat tersebut dilaksanakan di Pendapa Kabupaten Grobogan, Rabu (15/5).

Hadir dalam rapat tersebut, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Ketua DPRD Agus Siswanto, Asisten II Ahmadi Widodo, Perwakilan dari Kodim 0717/Purwodadi, Perwakilan Kejaksaan Negeri Grobogan serta Polres Grobogan yang diwakili Kabag Ops Kompol Sigit Ari Wibowo serta jajaran kepala OPD dan para camat. Beberapa stakeholder juga terlihat dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengungkapkan setiap menjelang Idul Fitri ada beberapa permasalahan yang perlu disikapi dan ditanggulangi bersama. Paling utama yakni peningkatan kebutuhan sembako yang biasanya diikuti dengan lonjakan harga di masyarakat.

“Alhamdulilah, saya pantau harga beras tidak ada gejolak. Demikian juga dengan harga gula, minyak, telur dan daging bahkan BBM dan LPG tidak ada gejolak. Kemudian, ada peningkatan mobilisasi massa atau yang biasa disebut arus mudik dan arus balik juga akan kita persiapkan,” kata Sri Sumarni.

Sri Sumarni juga menjelaskan, peningkatan kebutuhan pokok itu harus menjadi perhatian bersama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi sehingga tidak ada kelangkaan kebutuhan.

blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta kepada seluruh instansi terkait agar menyikapi segala permasalahan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019. Foto : Hana Eswe.

“Biasanya yang menjadi penyebab kelangkaan yaitu terhambatnya distribusi dan keterbatasan stok barang. Saat tarling kemarin, sempat ada masukan soal pupuk. Saat ini sedang musim tanam kedua. Saya berharap, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan, tolong mengecek gudang pupuk. Saya lihat di gudang pupuk di Putat kok kosong. Jangan sampai kekurangan pupuk,” kata Sri Sumarni.

Di lain pihak, Bupati meminta instansi terkait agar melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman kemasan yang sudah kadaluwarsa. Termasuk antisipasi daging glonggongan yang menjadi pemicu harga tidak stabil sehingga masyarakat dirugikan karena ini.

Untuk sarana transportasi, perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Grobogan ini menjelaskan perlunya penambahan sarana prasarana dan transportasi dalam jumlah besar dan dalam kondisi yang layak beroperasi. Pihaknya meminta Dinas Perhubungan untuk kesiapan infrastruktur seperti rambu-rambu jalan dan jalan alternatif yang dapat mengurangi kemacetan arus mudik dan arus balik. Terutama di wilayah Godong, Gubug dan Pasar Purwodadi yang sudah ada beberapa titik kemacetan.

Di sektor kesehatan dan pengamanan, Bupati meminta kepada instansi terkait agar mempersiapkan diri terkait kelancaran arus mudik maupun balik pada Lebaran 2019 ini. Yakni ketersediaan posko terpadu dan posko kesehatan serta kesiapan ambulans. Bahkan, setiap puskesmas yang ada di jalur mudik agar tetap bersiaga dan siap membantu posko-posko tersebut.

“Pengamanan objek vital, saya juga berharap petugas keamanan selalu berjaga sehingga kemungkinan hal yang tidak diinginkan bisa segera diatasi. Saya berharap, kepada instansi dan OPD yang terkait dapat menciptakan kondisi yang aman,” terang Bupati.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Grobogan Pradana Setiawan memaparkan tujuan dari rakor ini guna menyamakan persepsi, menyatukan gerak dan langkah kebijakan jelang saat dan setelah Idul Fitri 1440 H ini.

“Adanya koordinasi dengan stakeholder ini diharapkan tercipta rasa aman, nyaman, tertib di lingkungan masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Danis ini.

suarabaru.id/Hana Eswe.